OPINI | POLITIK
“Evaluasi secara keseluruhan komponen bangsa akan apa yang terjadi selama 2023. Fakta membuktikan masih banyak keburukan dibandingkan kebaikan,”
Oleh : Nidya Lassari Nusantara
SESAAT lagi tahun 2023 akan berakhir. Sesaat lagi pula, lembaran baru akan mulai dibuka di tahun 2024. Sebagai manusia sudah menjadi hal yang alami bila akan menginginkan hal yang lebih baik di tahun yang akan datang.
Secara pribadi banyak manusia yang mengingat momen – momen yang sudah di jalani di tahun 2023. Target apa yang sudah tercapai, target apa yang belum tercapai. Kebaikan apa saja yang sudah di lakukan, keburukan apa saja yang pernah di alami. Hal ini biasa di sebut muhasabah.
Rasulullah bersabda “Orang yang cerdas ialah orang yang selalu mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Orang yang lemah (bodoh) ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya serta berangan- angan kepada Allah SWT”. (HR. at-Tirmidzi).
Muhasabah seharusnya tidak dilakukan secara individu saja. Muhasabah seharusnya dilakukan secara kolektif. Evaluasi secara keseluruhan komponen bangsa akan apa yang terjadi selama 2023. Fakta membuktikan masih banyak keburukan dibandingkan kebaikan.
Angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta. (wwwbps.go.id). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data Februari 2023 masih ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia. (Republika.co.id/5 mei 2023).
Kesejahteraan dan keselamatan perempuan juga jauh api dari panggang. Dari Catahu 2023 terlihat pengaduan di Komnas Perempuan, kasus di ranah personal mencapai 61 persen atau 2.098 kasus. Bentuk kekerasan di ranah personal tertinggi adalah kekerasan mantan pacar (KMP) sebanyak 713 kasus (34 persen), disusul kekerasan terhadap istri (KTI) sebanyak 622 kasus (30 persen), dan kekerasan dalam pacaran (KDP) sebanyak 422 kasus (20 persen).
Angka pelaku aborsi bahkan sampai siswi mengajukan dispensai nikah karena hamil di luar nikah juga masih tinggi. Masalah agraria seperti penggusuran tanah di Rempang juga kerap terjadi. Harga sembako yang tetap melonjak tinggi dan masih banyak lagi PR besar bagi negara ini untuk bermuhasabah agar menjadi lebih baik lagi.
Melihat banyaknya keburukan dan kesengsaraan yang terjadi, sebagai bangsa yang cerdas sudah seharusnya negara ini mengevaluasi diri. Sudah terbaikkah aturan yang diterapkan selama ini?
Allah SWT berfirman
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S. al – A’raf ayat 96)
Keimanan pada Islam mengharuskan umat Islam taat secara total pada syariah Allah SWT. Pintu-pintu keberkahan pernah terbukti di rasakan umat manusia selama 13 abad saat Islam di terapkan menjadi aturan hidup secara pribadi sampai negara.
Bidang Pendidikan
Perhatian Nabi ﷺ terhadap dunia pendidikan ini sangat besar dan diteruskan oleh para khalifah. Membangun berbagai lembaga pendidikan mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman umat terhadap agama, sains dan teknologi. Biaya pendidikan gratis untuk semua rakyat.
Negara dengan aturan Islam berhasil melahirkan tokoh-tokoh pemikir dan ilmuwan Muslim yang ilmunya masih bisa dirasakan sampai sekarang. Misalnya Al-Khawarizimi ialah ilmuwan muslim yang ahli di bidang matematika. Imuwan dari Persia ini menemukan sistem penomoran 0-10. Ia juga berjasa menemukan konsep aljabar dan algoritma.
Ilmuwan lainnya adalah Mariam al-Astrulabiyya (abad ke-10) berasal dari Suriah. Mariam al-Astrulabiyya yang nama aslinya adalah Al-ʻIjliyyah bint al-ʻIjliyy. Merujuk sejarawan Ibn al-Nadim, Mariam meneruskan dan menyempurnakan keahlian membangun astrolab alias alat untuk melacak pergerakan benda-benda langit.
Bidang Teknologi
Pada abad ke-8 dan 9 M, kaum Muslim telah menemukan teknologi pertanian dan irigasi. Sehingga mampu memproduksi gandum yang berkualitas dengan biaya produksi yang sangat murah.
Bidang Kesehatan
Pembangunan RS secara masif dilakukan pada era Khalifah Harun ar-Rasyid (786-809 M). Di berbagai rumah sakit semua pasien dari agama apa pun dan suku manapun dan kelas ekonomi apapun mendapatkan pelayanan prima tanpa dipungut biaya. Tak ada pasien yang ditolak untuk dirawat dan berobat.
Bidang Militer
Para sarjana Islam menemukan dan mengembangkan bubuk mesiu serta senjata peledak mulai awal abad ke-12. Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II, Kerajaan Ustmani sudah mulai mengembangkan senjata meriam, paling mutakhir saat itu. Khilafah juga membangun galangan kapal untuk memproduksi kapal-kapal besar dan canggih.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz berhasil menyejahterakan rakyatnya, sampai-sampai tak ada lagi rakyatnya yang miskin. Pada suatu ketika, Umar Bin Abdul Aziz kedatangan tamu dari utusan provinsi Byzantium (Turki sekarang). Mereka ingin berkonsultasi tentang penggunaan kelebihan gandum di perbendaharaan negara.
Umar pun memerintahkan mereka untuk menyalurkan gandum-gandum tersebut kepada seluruh fakir miskin, dan jika masih bersisa maka gandum-gandum itu disalurkan dalam bentuk bantuan ke negeri-negeri sebelah, termasuk negeri non-Muslim yang berdekatan. Jika masih berlebih, gandum di berikan kepada burung-burung.
Sungguh berbanding terbalik sama negeri ini bahkan dunia, masih banyak terjadi kelaparan sampai menyebabkan kematian. Bahkam sejarah telah membuktikan selama 13 abad Islam menguasai dunia hanya 200 tindak kemungkaran dan kejahatan yang terjadi. Bahkan sejarawan barat pun mengakuinya.
Will Durant adalah seorang sejarahwan barat. Kalau T.W. Arnold tadi memuji kerukunan beragama negara Khilafah, Will Durant justru memuji kesejahteraan negara Khilafah.
Dalam buku yang ia tulis bersama istrinya Ariel Durant, Story of Civilization, ia mengatakan:
“Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka.”
Sungguh benar-benar keberkahan di alami makhluk di muka bumi. Sudah banyak bukti, sebagai umat yang cerdas sudah seharusnya memilih kehidupan yang baik. Karena aturan selama ini, tidak baik-baik saja. Sudah saatnya tutup buku dengan aturan yang ada. Buka lembaran baru dengan aturan Islam sesuai perintah Allah Subhanawata’ala. Wallahualam bishawab. (*)
*Penulis Adalah Aktivis Dahwah