Jakarta | Lapan6online : Dewan Pengurus Nasional Badan Komunikasi Nasional Desa Se-Indonesia (DPN BKNDI) berhasil mengagas “Jambore Nasional Inovasi Pertanian Desa 2021” bekerjasama dengan Pemprov Sulawesi Tenggara dan Pemda Kabupaten Muna.
Kegiatan jambore nasional ini rencananya digelar di kabupaten Muna pada 4-9 Maret 2021, dengan tema, ‘Dari Muna untuk Indonesia’. Untuk tujuan itu, BKNDI Pusat telah mengundang Pemda Kabupaten Muna untuk melakukan audiensi ke Baharkam Mabes Polri.
“Kedatangan (kami) ke Baharkam ini adalah atas undangan BKNDI Pusat berhubungan dengan pelaksanaan Jambore Nasional Inovasi Pertanian Desa yang Insya Allah ditempatkan (Diselenggarakan) di Kabupaten Muna,” kata Asisten II Kab. Muna La Ode Ena, kepada Wartawan pekan lalu.
Menurut dia, pertemuan dengan Baharkam Mabes Polri juga dihadiri Bupati Muna LM. Rusman Emba ST bersama Ketua Umum BKNDI Isra A Sanaky SHi MH dan sejumlah pengurus BKNDI lainnya.
La Ode Ena menuturkan, Perwakilan Baharkam Polri, Brigjend Pol Agus Pranoto dan Kombes Pol Iwan menyambut baik digelarnya Jambore Nasional yang nantinya dapat memberikan solusi masif bagi ketersediaan pangan, air dan energi.
Baharkam berharap berharap acara itu dapat dilaksanakan karena manfaatnya yang sangat besar bagi pemulihan ekonomi nasional, terutama yang berhubungan langsung dengan permasalahan pembangunan pertanian dan pedesaan.
“Kalau untuk daerah, tentunya di bidang pertanian, kami sudah menyiapkan beberapa unggulan, seperti Jagung dan Jambu Mete. (Selain itu) juga diperkenalkan peternakan,” Kata La Ode.
Diketahui, untuk Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asil Daerah (PAD) serta upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang pertanian, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan terus melakukan pengembangan pada komoditas, jagung, padi, kedelai, kacang tanah, Ubi kayu, ubi jalar, pisang, jeruk, tomat, cabe, bawang merah, jambu mete, coklat, kelapa dan kopi, kayu jati dan kayu rimba.
Untuk bidang peternakan dan perikanan, Kabupaten Muna fokus pada pengembangan sapi, ikan kembung, ikan tuna dan ikan cakalang.
La Ode Ena mengatakan, guna mendukung Jambore Nasional Inovasi Pertanian Desa 2021, Pemda Kab. Muna telah siap dengan perangkat keseluruhan, seperti akomodasi dan infrastruktur yang lain yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan.
“Pada dasarnya Pemerintah Daerah Kabupaten Muna sudah siap. Namun demikian, langkah awal melakukan pertemuan internal disana sambil kita menunggu pertemuan di tingkat pusat dengan program-program yang akan kami laksanakan untuk di implementasikan di daerah.” tandasnya.
Pembangunan Ekonomi Kawasan Indonesia Timur
Terkait dengan tema “Dari Muna untuk Indonesia”, selain mengangkat Pemda Muna dan Pemprov Sulawesi Tenggara, sudah saatnya kegiatan pembangunan daerah selalu untuk kepentingan Nasional, baik itu untuk kepentingan ketahanan pangan maupun ketahanan masyarakat desa secara umum.
BKNDI dalam hal ini adalah sebagai fasilitator untuk memperkuat masyarakat desa dan fasilitator Komunikasi antara masyarakat desa dengan Pemerintah pusat dalam rangka program-program pembangunan nasional.
Jadi Jambore Nasional ini bukan soal Muna semata, tetapi soal pembangunan ekonomi di kawasan Indonesia timur.
Sementara itu, dikutip dari situs nasional disebutkan, Ketua DPW BKNDI Sulawesi Tenggara, Wa Ode Ima mengatakan, pihaknya sebagai penghubung program ini memberikan apresiasi kepada Bupati Muna yang telah mendukung Jambore Nasional Inovasi Pertanian Desa 2021.
“Dan Alhamdulillah, kami dari DPW Sulawesi Tenggara, khususnya Kabupaten Muna, telah diberikan waktu untuk bertemu dan rapat bersama Kabarhakam mabes Polri. Alhamdulillah, kami didukung. Semoga di bulan Maret dapat berjalan dengan baik,” Tandasnya.
Tujuan Penting Jambore
Dari informasi yang diberikan Ketua Umum DPN BKNDI, Isra A. Sanaky kepada redaksi, disebutkan, sedikitnya ada 3 pokok penting tujuan diselenggarakan Jambore Nasional Inovasi Pertanian Desa tahun 2021 ini, yakni:
1. Membuka ruang dialog multistakeholders untuk mencari solusi bagi masalah-masalah ketersediaan pangan energi, air dan meminimalisasi kerusakan lingkungan pertanian tropis pulau-pulau kecil di Wilayah Timur Indonesia;
2. Memperkuat sistem Internet Smart Desa sebagai bagian dari tata kelola pembangunan pertanian di Wilayah Timur;
3. Mendorong generasi muda Petani dan Nelayan, Laki-laki dan Perempuan untuk semakin peduli pada pertanian sebagai sektor unggulan.
(*/Red/Lapan6online)