Bangsa Dengan Kepala Tanpa Rasa Malu

0
19
“Berjanji itu tercela bila tidak di penuhi. Berjanji itu persoalan moral sekaligus hukum. Jika ingkar atas janji2 jya; maka si pembuat janji adalah pendusta, tercela dan terhina. Tidak patut di hormati,”

Oleh: Muslim Arbi, Koordinator GarpU (Gerakkan Perubahan)

Lapan6Online : Meski kita dididik oleh Kepala Negara untuk ingkar janji dan membuang rasa malu. Tapi kita mesti tetap menjaga diri agar tetap terhormat untuk menepati janji kalau berjanji.

Meski janji2 itu bersifat politik sekali pun. Para politisi jangan meniru kepala negara negara. Yang berjanji mirip orang (maaf) kentut dan bab.

Kita tidak boleh meniru kepala negara yang berjanji untuk di ingkari. Berjanji hanya sekedar pemanis mulut dan jualan2 yang membuai. Padahal itu sebuah kehinaan dan kenistaan.

Berjanji itu tercela bila tidak di penuhi. Berjanji itu persoalan moral sekaligus hukum. Jika ingkar atas janji2 jya; maka si pembuat janji adalah pendusta, tercela dan terhina. Tidak patut di hormati.

Bila seseorang mengubar janji untuk meraih kekuasaan. Dan ternyata dia ingkar atas janji2 politik nya. Maka si Penguasa itu pembohong dan pendusta karena telah berbuat nista dan tercela. Tidak patut untuk di puji dan di dukung lagi.

Sebagai bangsa besar yang religius sudah pasti menjunjung tinggi nilai moral dan agama. Moral dan agama mencerca pendusta dan pembohong. Tidak patut di pimpin oleh Pemimpin yang menjadi kepala negara apalagi kepala pemerintahan yang gemar berbohong, ingkar janji dan tidak merasa bersalah.

Meski demikian; bangsa ini harus tetap menjaga nilai2 moral dan agama. Meski nya kepala negara dan kepala pemerintahan nya telah mengabaaikan nilai2 luhur manusia dalam soal janji. Dan harus tetap menepati janji jika berjanji. Agar selalu terhormat dan di pandang bangsa2 lain.

Kita wajib mendidik kepala negara dan kepala pemerinthan yang ada agar setia pada janji nya. Dan itu perlu di ingatkan terus menerus. Dan sudah saat nya memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan yang setia pada janji2 kampanye.

Sudah cukup lima tahun ini; bangsa besar ini di pimpin oleh penguasa yang sekaligus kepala negara yang telah nyata2 abai atas 66 janji politik nya. Maka sudah sepantas nya.

Let’s we say good bye.

Orang Ternate bilang So Bae Sudah. (Jakarta, 20 Januari 2019) ****

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini