“Pada saat itu mobil Esemka, saya Ketua Persatuan Insinyur Indonesia, “Pak, Bapak endors lah ini”. Tapi saya tidak mau karena menurut saya ini kebohongan. Esemka itu adalah kebohongan. Said Didu pernah mengusulkan agar dibuat patung mobil Esemka sebagai monumen Anti Kebohongan,”
Lapan6Online : Mobil Esemka adalah salah satu kebohongan Joko Widodo yang sudah banyak memakan korban. Salah satu korbannya malah rival Jokowi di dua kali Pilpres yaitu Prabowo Subianto.
Demikian disampaikan Mantan Sekjen Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), M. Said Didu dalam diskusi bertajuk “Jejak-jejak Kebohongan Jokowi?” di Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/1).
“Pak Prabowo juga korban, saya rasa karena dia mau beli 5 biji,” kata Said Didu. Menurut Said Didu, kebohongan adalah induk dari kejahatan. Politisi boleh berdebat dengan kiasan tapi jangan sampai berbohong. Seorang politisi yang sudah bohong pasti hancur.
Dia mengungkapkan, semasa Jokowi masih menjadi Walikota Solo, ada pihak yang memintanya untuk ikut mempromosikan mobil Esemka dengan membeli mobil itu.
“Pada saat itu mobil Esemka, saya Ketua Persatuan Insinyur Indonesia, “Pak, Bapak endors lah ini”. Tapi saya tidak mau karena menurut saya ini kebohongan. Esemka itu adalah kebohongan,” tegasnya.
Said Didu pernah mengusulkan agar dibuat patung mobil Esemka sebagai monumen Anti Kebohongan. Dia menggagas ide monumen patung Mobil Esemka dengan alasan agar tidak terjadi lagi pencitraan berbasis kebohongan.
“Untuk menjaga agar tidak terjadi lagi pencitraan berbasis kebohongan mungkin suatu saat kita buat Monumen anti kebohongan berupa patung mobil esemka,” kata dia di akun twitternya @saididu beberapa waktu lalu. [rus/rmol]