“Ada sejumlah orang yang sebelumnya juga mencari alamat redaksi tabloid ‘Indonesia Barokah’ dan tak menemukannya karena memang warga tak tahu sama sekali. “Sudah banyak yang nyari. Dari kemarin sudah ada empat orang yang nyari juga. Tapi kita nggak tahu yang nyari ini siapa kemarin. Dan kita nggak tahu mereka siapa yang bikin tabloid ini,”
Lapan6Online : Alamat redaksi tabloid ‘Indonesia Barokah’ yang disebut menyudutkan capres Prabowo Subianto ternyata fiktif. Selain itu, isi tabloid ini juga dituding provokatif karena dianggap mendiskreditkan Prabowo.
Dalam tabloid tersebut, tertulis alamat redaksinya berada di Jalan Kerenkemi, Rawa Bacang, Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat. Seperti dikutip dilaman detikcom, bahwa detikcom pun mendatangani alamat yang tertulis itu pada Kamis (24/1/2019), namun hasilnya nihil. Warga setempat juga mengaku tidak tahu alamat redaksi tabloid yang dimaksud.
Menurut salah seorang warga bernama Tati, ada sejumlah orang yang sebelumnya juga mencari alamat redaksi tabloid ‘Indonesia Barokah’ dan tak menemukannya karena memang warga tak tahu sama sekali. “Sudah banyak yang nyari. Dari kemarin sudah ada empat orang yang nyari juga. Tapi kita nggak tahu yang nyari ini siapa kemarin. Dan kita nggak tahu mereka siapa yang bikin tabloid ini,” ujar Tati.
Tati juga mengaku tidak tahu soal nama-nama yang masuk di dewan redaksi ‘Indonesia Barokah’, termasuk pemimpin umum tabloid yang tertulis, Moch Shaka Dzulkarnaen. Menurutnya ada warga bernama Dzulkarnaen di wilayah itu, namun sudah meninggal.
“Kalau fotonya ada mah saya pasti kenal, Mas. Tapi kalau nama gitu doang, saya juga nggak tahu. Kalo Dzulkarnaen ada rumah di ujung gang situ, udah meninggal,” ucapnya.
Selanjutnya, detikcom menemui Ketua RT 007/RW 013 Sarsono di rumahnya. Dia pun menegaskan alamat tabloid ‘Indonesia Barokah’ itu fiktif.
“Jadi begini, bagi saya, orang yang cantumin ini (alamat) provokator, pengecut, ini fiktif. Kenapa saya bilang fiktif, karena saya dipilih warga kan jadi biar menjaga keamanan, bisa damai. Kalau tabloid ini kan pengacau negara, sudah melebihi PKI, ini mengacau doang tapi pengecut, nggak berani tampilkan alamat yang jelas,” ujarnya. Sarsono juga menyebut alamat yang tertulis di tabloid itu tak sesuai dengan lokasi. Alamat yang benar, kata Sarsono, adalah Jalan H Kirinkeman, bukannya Jalan Kerenkemi seperti yang tertulis di Google Maps.
Tak cuma alamat fiktif, isi tabloid ‘Indonesia Barokah’ pun dituding oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi provokatif. Isi tabloid itu disebut berupaya membuat negatif citra Prabowo sebagai capres.
“Provokatif, mendiskreditkan Pak Prabowo. Gambarnya aja Pak Prabowo itu pemarah,” kata jubil BPN Andre Rosiade, Kamis (24/1). Dia mengatakan BPN telah melaporkan tabloid itu ke Bawaslu, Polisi serta Dewan Pers. Andre menyebut keberadaan tabloid ini ditujukan agar elektabilitas Prabowo turun.
“Supaya apa? Supaya elektabilitas Pak Prabowo yang kami prediksi menyalip Pak Jokowi di Februari ini tidak terjadi. Nah, makanya mereka melakukan usaha secara sistematis, terstruktur, bayangkan saja memproduksi sebegitu banyak tabloid ‘Indonesia Barokah’ dan mendistribusikan ke berbagai masjid dan pondok pesantren,” jelas Andre.
Tabloid ‘Indonesia Barokah’ sendiri ditemukan beredar di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. ‘Indonesia Barokah’ disebar pihak tidak dikenal lewat PT Pos Indonesia ke masjid-masjid dan pondok pesantren.
Pada headline halaman pertamanya ditulis artikel dengan judul ‘Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?’. Kemudian di kolom Liputan Khusus ada artikel berjudul ‘Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik?’ dengan karikatur Ratna Sarumpet, Fadli Zon, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto. Sebagian artikel juga membahas tentang agama. (Red/Dtk/Lpn6)