“Ya mmg dlm urusan agama gak ada bawahan atasan tp mui lahir hasil musyawarah ulama se Indonesia jadi tenda besar umat Islam. Dan fatwa ulama itu tdk ngawur tapi atas dsr AlQur’an dan Sunnah, walo tdk spt UU tp jadi rujukan hukum positif sejak NKRI lahir akui hukum Islam dan hukum adat mjd rujukan hukum NKRI, “
Lapan6Online : Belum reda kemarahan umat Islam di Indonesia dengan pernyataan salah satu tokoh tokoh nasional yang mengatakan bahwa hanya NU yang benar selain NU salah dan NU tidak perlu tunduk pada MUI karena NU bukan bawahan MUI. Kini muncul lagi pernyataannya bahwa tidak ada fatwa selain dari MA dan dia juga meminta para pemilih di hari coblosan pemilu yang akan datang utk dangdutan.
Menjawab pertanyaan seputar hal tersebut, Anton Tabah Digdoyo, anggota Dewan Pakar ICMI Pusat dan juga sebagai pengurus MUI mengatakan, “Mosok se sas omong apa lagi? Omongannya yang selain NU salah semua saja sudah salah, ia belum sadar jika itu salah.”
Terkait soal NU bukan bawahan MUI, Mantan Jenderal Polri ini menjelaskan, memang dalam urusan aga tidak ada bawahan dan atasan namun MUI lahir asil musyawarah ulama se Indonesia.
“Ya mmg dlm urusan agama gak ada bawahan atasan tp mui lahir hasil musyawarah ulama se Indonesia jadi tenda besar umat Islam. Dan fatwa ulama itu tdk ngawur tapi atas dsr AlQur’an dan Sunnah, walo tdk spt UU tp jadi rujukan hukum positif sejak NKRI lahir akui hukum Islam dan hukum adat mjd rujukan hukum nkri. ” Ujar Anton melalui pesan whatsap, pada Jumat (1/2/2019).
Dan ini lanjutnya, dipraktekan betul ketika Anton menjadi komandan kewilayahan jika nenghadapi kasus keagamaan selain dengan UU juga merujuk fatwa-fatwa ulama.
Adapun ajakan dangdutan di hari pencoblosan pemilu tambah Anton, itu tidak tepat karena hari pemilihan dan pencoblosan bukanlah hari hura-hura tetapi meruapakan sebuah moment untuk berhidmat.
“Hari sgt penting ktk rakyat memilih calon2 pemimpin legislatif dan executif yg sgt menentukan NKRI ke depan. Lebih baik jika ikut berpartisipasi awasi TPS2 agar aman lancar jujur dan adil jgn ada kecurangan sekecil apapun.” Tutup Anton. [Red]