“Komitmen tersebut harus dibangun secara masal ditengah tengah kehidupan masyarakat sebagai wujud pendidikan politik, agar rakyat dalam menentukan pilihan politiknya pada 17 april 2019 nanti, menggunakan nalar yang rasional, terukur dan terhormat guna melahirkan orang – orang pilihan yang mumpuni dalam menjalankan amanat dan aspirasi rakyat,”
Halbar/Maluku Utara – Lapan6Online : Fakta empiris partisipasi masyarakat dari pemilu ke pemilu masih belum maksimal jika dilihat dari data penyelenggara pemilu pada setiap penyelenggaraan pemilu, baik pilkada, pileg, pilpres sampai pada tingkatan pilkades, kata Rustam Hi. Naser, SH, pada Jumat (1/3/2019).
Menurut politisi PBB dan anggota DPRD Halbar tiga periode ini,”Jika dianalisis banyak fariabel yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah kurangnya pendidikan politik yang dilakukan kepada masyarakat, baik parpol maupun para caleg dewasa ini, justru yang terlihat pada momentum kampanye hanya tindakan tindakan instan, yang menipu rakyat dengan hal-hal yang bersifat political transaksional sesat, “ tuturnya.
Lanjut tokoh pemindahan kab halbar ini, Sehingga Rakyat sebagai pemegang kedaulatan negara terkesan hanya dijadikan objek politik semata, misalnya hanya dijadikan pesuru tanpa ada komitmen parmanen antara rakyat sebagai pemilih dengan orang – orang terpilih, celakanya setelah pemilu rakyat tidak punya harapan baru, tetapi kembali meratapi kesusahan hidupnya, kalau demikian maka dapat dikatakan secara substansial tujuan pemilu belum berhasil.
Dia menambahkan, Pemilu merupakan momentum konstitusional bagi rakyat sebagai pemegang kedaulatan negara, untuk menyelenggarakan pemilu, negara harus menyiapkan anggaran triliunan rupiah utk menghormati rakyat sebagai pemegang kedaulatan secara konstitusional, karena itu melalui pemilu yang jurdil di harapkan dapat melahirkan pemimpin pemimpin hebat untuk menyelenggarakan pemerintahan yg baik, bersih, kuat dan berwibawa.
“Komitmen tersebut harus dibangun secara masal ditengah tengah kehidupan masyarakat sebagai wujud pendidikan politik, agar rakyat dalam menentukan pilihan politiknya pada 17 april 2019 nanti, menggunakan nalar yang rasional, terukur dan terhormat guna melahirkan orang – orang pilihan yang mumpuni dalam menjalankan amanat dan aspirasi rakyat,” tambahnya.
Masih menurut Rustam Hi. Naser, SH ,”Sebagai pemberi delegesent of outority, rakyat berhak mendapatkan masa depan yang membahagiakan yaitu hajat hidupnya harus lebih terjamin melalui perjuangan orang orang yang telah terpilih. Rakyat punya keahlian sesuai klasterisasinya, namun mereka kurang peralatan dan modal serta akses yang harus diperjuangkan bersama,” ungkapnya.
“Agar nelayan bisa mendapatkan alat tangkap, agar pedagang bisa mendapatkan tambahan modal, agar petani bisa mendapatkan pupuk dan bibit serta pendampingan lapangan, dan profesi lainnya, kesemuanya ini bisa di wujudkan lewat perjuangan orang orang pilihan di lingkup pemda, dilingkup DPRD baik tingkat kab/kota dan provinsi maupun pusat. Karena itu ayo WUJUDKAN PEMILU JURDIL, DAN LAHIRKAN PEMIMPIN HEBAT!,” pungkasnya. (Ota)