“Mengingat waktu yang semakin mepet dan kami harus melakukan sosialisasi ke distrik-distrik. Kami butuh penambahan anggran. Karena kalau hanya dengan 550 ribu, banyak yang tidak mau. Sebab dilihat dari beban kerja, tingkat kelelahan dan waktu mereka bekerja, sangat tidak rasional,”
Merauke/Papua – Lapan6Online : Ketua KPUD Merauke, Theresia Mahuze menyebutkan, pelaksanaan Pemilu 2019 kian mendekat namun bantuan dana hibah dari Pemerintah daerah (Pemda) Merauke belum juga dicairkan. Ia berharap, Pemda segera merealisasikan anggaran tersebut untuk kepentingan suksesnya Pemilu di Merauke.
“Mengingat waktu yang semakin mepet dan kami harus melakukan sosialisasi ke distrik-distrik. Kami butuh penambahan anggran,” andas Ketua KPUD Merauke, Theresia Mahuze, pada Rabu (06/03/2019).
Lanjut dia, besaran dana hibah yang diajukan oleh KPUD Merauke sebesar 9 (sembilan) Milyar lebih. Sebab anggaran APBN yang diberikan untuk KPU disesuaikan dengan standar di daerah Jawa. Otomatis wilayah Papua tidak bisa mencukupi.
“Dilihat dari keadaan geografis, kemahalan harga dan jangkauan, ini sangat sulit bagi kita,” jelasnya.
Dari persoalan diatas dan berdasarkan aturan dalam PKPU, Pemda punya kewajiban untuk membantu KPU di daerah melalui dana hibah, maupun sarana dan prasarana.
Anggaran hibah tersebut, juga akan digunakan untuk menaikan honor Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari 550 ribu ditambahkan lagi untuk mencukupi kebutuhan mereka.
“Karena kalau hanya dengan 550 ribu, banyak yang tidak mau. Sebab dilihat dari beban kerja, tingkat kelelahan dan waktu mereka bekerja, sangat tidak rasional,” tandasnya.
Lanjut Theresia, mengenai informasi besaran bantuan hibah senilai dua Milyar dari pemerintah daerah, menurutnya sangat tidak mencukupi. Besar harapannya, Pemerintah Daerah mempertimbangkan lagi besaran anggaran yang akan dihibahkan ke KPU Merauke. Getrudis Saga Keo/IM/TN