“Kadang ingin mengeluh, curhat ke sahabat, update status di media sosial bahkan kadang ingin lari sejenak dari aktivitas yang membosankan ini. Akan tetapi lebih nyaman “curhat” sama Allah. Lulusan sarjana yang memutuskan menjadi ibu rumah terkadang masih dipandang sebelah mata tangga di masyarakat. Menjadi ibu rumah tangga dianggap remeh karena tidak keren dan tidak mendapat gaji besar,padahal sejatinya gajinya langsung dari Allah. Inshaallah bila dilakukan dengan ikhlas,”
Oleh : Dewi Santi
Lapan6Online : Lelah dan bosan mungkin hampir setiap hari dirasakan oleh seorang wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Karena aktifitas yang dilakukan “hanya” mengurus anak-anak dan rumah. Bangun lebih awal dibanding anggota keluarga yang lain, mempersiapkan segala sesuatu untuk kebutuhan anak-anak dan suami.
Belanja ke pasar, memasak, memandikan anak, menyuapi, mencuci baju, menjemur, mencuci piring, menyapu rumah, merapikan agar rumah tidak sampai seperti kapal pecah.
Kadang ingin mengeluh, curhat ke sahabat, update status di media sosial bahkan kadang ingin lari sejenak dari aktivitas yang membosankan ini. Akan tetapi lebih nyaman “curhat” sama Allah. Lulusan sarjana yang memutuskan menjadi ibu rumah terkadang masih dipandang sebelah mata tangga di masyarakat. Menjadi ibu rumah tangga dianggap remeh karena tidak keren dan tidak mendapat gaji besar,padahal sejatinya gajinya langsung dari Allah. Inshaallah bila dilakukan dengan ikhlas.
Ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Oleh karena itu diperlukan ILMU bagi seorang ibu. Berbagai peran bisa dilakukan sekaligus antara lain menjadi juru masak, guru les, guru mengaji, dokter pribadi, pengelola keuangan dan lain-lain juga membutuhkan ILMU. Oleh sebab itu, banyak hadist tentang keutamaaan menuntut ilmu :
“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim:2699).
Dalam mendidik anak juga membutuhkan ILMU. Rosulullah SAW adalah teladan yang mulia, sudah seharusnya kita mencontoh beliau dalam segala hal. Sebagai orang tua wajib mendidik anak-anak sesuai ajaran Islam, salah satunya adalah kewajiban sholat. Karena sholat adalah tiang agama. Dan sholat pula lah yang akan dihisab pertama kali.
Seorang ibu harus senantiasa membiasakan anak-anaknya melaksanakan sholat sejak dini. Tidak bosan untuk mengingatkan anak, sudah sholat atau belum. Karena Allah SWT memerintahkan kita untuk sabar dalam menunaikan kewajiban kita, termasuk melaksanakan sholat.
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kami-lah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akherat) adalah bagi orang yang bertaqwa.”(QS. Thaha:132).
Manfaat mendidik anak yang sholih salah satunya akan menjadi amalan yang tidak akan terputus ketika orang tua sudah meninggal. Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rosulullah SAW bersabda:”Apabila anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari 3 ini: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendo’akan dia.”(HR. Muslim).
Harapan semua orang tua adalah menjadikan mereka taat, tunduk dan patuh hanya pada Allah SWT. Semoga lelah kita dalam mendidik anak-anak, kelak akan dibalas dengan surgaNya. Dengan ilmu, do’a dan keikhlasan seorang ibu akan lahir anak-anak yang sholih, qurrota ‘ayun serta menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa. Aamiin allahumma aamiin. Wallahualam bishowab. [GF/RIN]
*Penulis adalah ibu rumah tangga, mentor dan anggota Akademi Menulis Kreatif, Jember, Jawa Timur