“Akibat bekuan tersebut akan menimbulkan sumbatan pembuluh darah. Sehingga aliran darah ke jaringan terhenti dan jaringan tidak mendapatkan asupan darah yang cukup akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Jika darahnya menyumbat di otak, orang itu mengalami stroke”.
Jakarta – Lapan6Online : Sumbatan pembuluh darah merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Diperkirakan 1 dari 4 orang di seluruh dunia mengalami penyakit yang berhubungan dengan sumbatan penbuluh darah. Penyakit tersebut dapat mengakibatkan stroke, serangan jantung, penyakit pembuluh darah perifer, dan trombosis (terbentuk bekuan) pada pembuluh darah balik (vena).
Dampaknya bisa menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Namun, di Indonesia masih banyak yang belum mengetahui bahaya sumbatan pembuluh darah.
Ketua Perhimpunan Trombosis Hemostasis Indonesia (PTHI), Karmel Lidow Tambunan mengatakan, sumbatan pembuluh darah merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.
Sumbatan pembuluh darah dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Sebagian besar masalah tersebut merupakan kondisi yang bisa dihindari dan dicegah.
“Upaya pencegahan sumbatan pembuluh darah mencakup identifikasi berbagai faktor resiko kekentalan darah. Sehingga bisa dilakukan pencegahan untuk mengurangi risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah,” katanya kepada kabarjitu.com di sela-sela seminar awam untuk memperingati World Thrombosis Day 2018, bertema “Kekentalan Darah: Fakta dan Mitos”, di Jakarta, Sabtu (13/10/2018).
Apabila sumbatan darah sudah terjadi, lanjutnya, maka diperlukan tindakan dan pengobatan untuk menghilangkan sumbatan yang telah terjadi. Adapun obat yang diberikan untuk masalah tersebut adalah obat pengencer darah, baik berupa suntikan atau tablet. Seiring dengan kemajuan di bidang kedokteran, kini terdapat berbagai obat baru yang digunakan untuk mengencerkan darah.
“Pemahaman mengenai cara kerja, pemberian, monitoring hingga efek samping merupakan hal penting untuk dikuasai dokter. Selain itu, pasien juga diharapkan bisa mengenali jenis obat pengencer darah yang dikonsumsinya. Sehingga dapat membantu dokter dalam melakukan pemantauan kerja dan efek samping obat,” tegas Karmel.
Dia menjelaskan, sumbatan pembuluh darah bisa disebabkan banyak hal. Di antaranya makanan tinggi lemak dan koesterol tinggi hingga akibat jarang berolahraga. Maka pada keadaan normal, darah berada dalam kondisi cair di dalam pembuluh darah.
Namun pada kondisi tertentu, faktor pembekuan dalam darah bisa menjadi aktif. Sehingga darah menjadi lebih kental dan membentuk bekuan di dalam pembuluh darah.
“Akibat bekuan tersebut akan menimbulkan sumbatan pembuluh darah. Sehingga aliran darah ke jaringan terhenti dan jaringan tidak mendapatkan asupan darah yang cukup akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Jika darahnya menyumbat di otak, orang itu mengalami stroke. Tapi kalau pembekuan darahnya di pembuluh darah jantung akan menyebabkan penyakit jantung, dan penyakit arteri perifer yang menyebabkan kaki luka, karena tidak menerima aliran darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan,” paparnya.
Menurutnya, memperbanyak minum air putih dapat menjadi saran yang paling baik untuk mencegah darah kental. Karena asupan cairan dapat berpengaruh terhadap sirkulasi darah. Air putih yang dikonsumsi setidaknya 2 liter per hari. Namun melakukan hal ini bukan jaminan darah tak akan mengental, tapi memang kebiasaan ini akan membuat tubuh terhidrasi dengan baik.
“Sebenarnya tak perlu cara khusus untuk membuat aliran dan kekentalan darah normal. Kita hanya perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan, melakukan olahraga rutin, istirahat yang cukup, serta menghindari rokok. Meskipun memang belum diketahui secara pasti bagaimana mengetahui kadar kekentalan darah di dalam tubuh, namun bila kita melakukan semua cara tersebut, maka kita akan terhindar,” tutup Karmel. (eva/kabarjitu)