“Sesungguhnya pendapat yang mengatakan adanya cacing di dalam otak terasa sangat asing ….sangat mengagetkan sekali ketika aku menemukan mereka merasakan sakit di bagian otaknya, dan keluarlah cacing. Kejadian ini adalah kejadian besar yang menyakitkan.”
Jakarta – Lapan6Online : Para dokter di Amerika berhasil mengeluarkan cacing yang berkembang di otak seorang perempuan setelah beberapa waktu mengalami gangguan kesehatan yang ia rasakan setelah mengkonsumsi makanan khas Meksiko yang terkenal berupa daging babi, hamburger (ham = babi, sebab aslinya, hamburger adalah dari daging babi, dan ketika dipasarkan di negara muslim diganti dengan daging sapi = pent).
Perempuan itu menuturkan bagaimana awalnya dia menderita keletihan akut selama 3 pekan setelah makan daging babi dan merasakan sakit di bagian kepalanya, terkejut atas diagnosa dokter yang menyebutkan ada Cacing Pita di dalam otaknya.
Tim Dokter di rumah sakit “May Clinics” di negara bagian “Arizona” telah melakukan pembedahan di rumah sakit tersebut setelah mereka berhasil mengetahui “adanya rasa sakit” di bagian otak karena adanya cacing yang tumbuh di dalamnya.
Tim dokter kemudian memberitahukan bahwa mereka harus melakukan operasi secepatnya. Para dokter menegaskan bahwa makanan daging babi yang terkenal itu telah dikonsumsi oleh sang perempuan AS di Meksiko, dan mengandung cacing yang dikenal dengan nama “taenia solium” yaitu cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia dari jalan makanan yang tidak sempurna ketika dimasak.
Para dokter menegaskan bahwa penyakit “cacing pita” merupakan penyakit sangat berbahaya yang terjadi melalui konsumsi daging babi. Cacing Pita berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar 1000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
Josef Seirphin, salah seorang dokter perempuan di rumah sakit tersebut menjelaskan bahwa telur cacing menempel di dinding usus pada tubuh perempuan tersebut, kemudian bergerak bersamaan dengan peredaran darah sampai ke ujungnya, yaitu otak. Dan ketika cacing itu sampai di otak, maka ia menyebabkan sakit yang ringan pada awalnya, hingga akhirnya mati dan tidak bisa keluar dari otak. Hal ini menyebabkan dis-fungsi yang sangat keras pada susunan organ di daerah yang mengelilingi cacing itu.
Down Piesira mengatakan, “Sesungguhnya pendapat yang mengatakan adanya cacing di dalam otak terasa sangat asing ….sangat mengagetkan sekali ketika aku menemukan mereka merasakan sakit di bagian otaknya, dan keluarlah cacing. Kejadian ini adalah kejadian besar yang menyakitkan.”
Akhirnya, perempuan itu dioperasi, kejadian ini terjadi pada April 2001, dalam waktu 6 jam berturut-turut untuk mengeluarkan cacing yang ada di dalam otak kepalanya. Dan para dokter melakukan pembiusan lokal, dimana sang perempuan harus dalam keadaan sadar dan bisa berfikir ketika dioperasi, sebab hal itu dilakukan di organ yang sangat vital, yaitu otak.
Perempuan itu juga harus diajak bicara selama operasi sehingga operasi itu tidak membawa efek samping sedikitpun terhadap otaknya. Pada akhirnya, para dokter menemukan satu ekor cacing yang sudah rusak dan mengeluarkannya tanpa ada satu dampak negatif pun.
Josef Seirphin mengatakan, “Ini adalah kejadian yang sangat beruntung, sebab kami belum pernah menemukan di otaknya selain satu cacing saja.” Namun begitu, para dokter menegaskan bahwa mereka butuh waktu untuk memonitor kesehatannya untuk mengembalikan kesehatannya selama 6 bulan. Sampai saat ini setelah bertahun-tahun sejak kejadian itu, sang perempuan mengalami gejala aneh dan kesulitan lainnya.
Berbeda dengan di Amerika, Seorang wanita di Inggris harus menjalani operasi darurat karena otaknya dipenuhi oleh cacing pita. Cacing pita tersebut diketahui menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
Suki-Jane Taylor, 42 tahun, diketahui menderita neurosysticercosis, penyakit yang disebabkan serangan cacing pita pada sistem saraf. Diketahui bahwa Taylor terinfeksi cacing pita pada daging babi pada tahun 2009. Akibat serangan cacing pita pada otaknya, saat ini Taylor mengalami beberapa penyakit seperi epilepsi, gangguan penglihatan, dan gangguan keseimbangan.
Kerusakan pada sistem saraf mulai terjadi setelah Taylor secara tak sengaja menelan telur cacing pita dan larva dari daging babi. Otak dan larva ini kemudian di bawa ke otak. Di sana mereka membentuk kista. Ketika cacing pita akan mati, mereka menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah dan jaringan di otak.
Taylor segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi untuk menghilangkan kista yang ada dalam otaknya.
“Mereka langsung mengeluarkannya dari otakku. Kista itu terbentuk tepat di atas tulang belakang, di bagian belakang otakku,” jelas Taylor, seperti dikutip Nine MSN.