“Menjadi sangat lucu dan ambigu, jika klaim dukungan suara yang mendekati angka 100 persen suara tersebut, tidak linier dengan keberanian untuk melaksanakan rapat pleno. Jangan sampai publik akan memberikan label pada Airlangga ‘tong kosong nyaring bunyinya’,”
Jakarta, Lapan6Online.com : Loyalis bakal calon ketua umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, Sirajuddin Abdul Wahab menanggapi klaim Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang mengaku telah mengantongi 92 persen suara untuk kembali menjadi Ketua Umum Golkar periode selanjutnya.
Menurutnya, angka klaim dukungan itu tidak jelas. Sebab sampai saat ini Airlangga belum berani menggelar rapat pleno untuk penentu Musyawarah Nasional (Munas) pergantian ketua umum. Dalam pandangannya, jika Airlangga merasa percaya diri tinggi atas klaim dukungan itu, seharusnya tidak ada kekhawatiran untuk segera mengadakan rapat pleno.
“Menjadi sangat lucu dan ambigu, jika klaim dukungan suara yang mendekati angka 100 persen suara tersebut, tidak linier dengan keberanian untuk melaksanakan rapat pleno. Jangan sampai publik akan memberikan label pada Airlangga ‘tong kosong nyaring bunyinya’,” kata Sirajuddin dalam siaran persnya, Minggu (25/8).
Sirajuddin menyayangkan sikap Airlangga masih belum mau menggelar rapat pleno DPP. Apalagi berdasarkan AD/ART partai, rapat pleno seharusnya paling sedikit dilakukan satu kali dalam dua bulan.
“Sikap Airlangga tidak mengadakan rapat pleno selama ini patut dipertanyakan. Sudah lebih dari setengah tahun tidak ada rapat pleno yang dilakukan. Ini jelas melanggar AD/ART Partai Golkar,” ungkapnya.
Dia menilai, ada unsur kesengajaan menunda pleno. Padahal, seharusnya Airlangga tak perlu takut dengan digelarnya rapat pleno yang seharusnya bisa menjadi ajang evaluasi partai.
“Seharusnya dengan klaim dukungan yang sangat besar tersebut, Airlangga tidak hanya berani segera menggelar rapat pleno, namun langsung memutuskan melaksanakan Munas pada bulan September. Kalau sudah yakin menang kenapa takut bertarung?,” ucapnya.
Dia menambahkan, para pemilik suara juga sudah tahu kader terbaik yang pantas memimpin partai. Mereka juga tahu calon yang memiliki kapasitas untuk menjadi ketua umum.
“Mereka sangat tahu dan mengerti mana calon ketua umum Partai Golkar yang memiliki leadership, visi misi yang jelas dalam membangun Partai Golkar ke depan dan punya talenta dalam tata kelola Partai,” ucapnya. [noe/merdeka.com]