Prabowo telah menyampaikan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Gerindra bahwa usulan pemindahan ibu kota sudah menjadi usulan rencana jangka panjang yang menjadi usulan Gerindra sejak 2014.
Jakarta, Lapan6Online.com : Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (26/8) kemarin telah menyampaikan rencananya untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendukung kebijakan pemerintah tersebut.
Walaupun demikian, ada beberapa catatan yang menurutnya harus dipenuhi pemerintah. “Pada prinsipnya Prabowo Subianto dan Partai Gerindra setuju dilakukan pemindahan ibu kota dengan catatan,” kata Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Jakarta, Selasa (27/8).
Dahnil menuturkan, Prabowo telah menyampaikan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Gerindra bahwa usulan pemindahan ibu kota sudah menjadi usulan rencana jangka panjang yang menjadi usulan Gerindra sejak 2014. Menurut dia, Prabowo memiliki empat catatan terkait dengan pemindahan ibu kota. Yang pertama, kebijakan tersebut harus didasari dengan kajian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kebijakan itu tidak grasa-grusu, dan menjadi program jangka panjang yang dipersiapkan dengan matang,” ujarnya.
Yang kedua, pemindahan ibu kota harus didasari dengan pandangan ekonomi biaya kesempatan atau oppourtunity cost. Selain itu, kebijakan tersebut juga harus didasari biaya keuangan atau financial cost yang fondasi dasarnya adalah prioritas dan jangan sampai rencana tersebut mengabaikan masalah paling dasar lain.
Catatan ketiga, masalah paling dasar lain kapasitas negara menyelesaikan kemiskinan, pengangguran, dan kedaulatan ekonomi, seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi, serta pertahanan dan keamanan. “Karena semua masalah di atas adalah masalah primer kita sebagai bangsa dan negara,” ujarnya.
Catatan keempat, kata Dahnil, pemindahan ibu kota selain memperhatikan prioritas dan masalah kesenjangan ekonomi, juga harus memperhatikan dampak sosial, budaya, dan politik bagi persatuan dan kesatuan NKRI.
Hal itu, menurut dia, karena pemindahan ibu kota tidak sekadar masalah ekonomi, tetapi ada masalah antropologis budaya dan masalah geopolitik, pertahanan, keamanan, serta masalah lingkungan hidup. “Jadi, tidak boleh pandangan pemindahan ibu kota sekadar dilihat dari sisi ekonomi an sich,” katanya.
Dahnil menegaskan bahwa Prabowo dan Gerindra mendukung segala upaya baik yang pro masa depan, bukan upaya abai masa depan (AIJ/Ant/Indonesiainside.id/Urba Adiwijaya)