“Saya promosikan program ini agar mahasiwa dapat menggeluti secara mendalam sehingga mereka memilki kapasitas secara praktis untuk mengimplementasikan perdamaian di masyarakat.”
Jakarta, Lapan6Online : HWPL, Heavenly Culture-World Peace, Restoration of Light, salah satu organisasi perdamaian yang berkedudukan di Korea Selatan menggelar World Peace Summit 2019 di Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Banten, pada Selasa (10/9/2019).
Hadir sebagai narasumber antara lain, Prof DR. Amany Lubis (Rektor UIN Syarif Hidayatullah), H.E Mayjen Pol (Purn) Drs. Sidarto Danusubroto, S.H (Anggota Watimpres), Dr. Wawan H. Purwanto (Pengamat/Peneliti Intelijen LPKN), Dr. Elza Syarif, S.H, MH (Ketua HAPI), Parlindungan Purba, S.H, M.H (Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah RI) dan Prof. Drs. Andi M Faisal Bakti, M.A, Ph.D (Wakil Rektor Bidang Kerjasama).
Dalam kesempatan tersebut, Prof DR. Amany Lubis (Rektor UIN Syarif Hidayatullah) mengatakan bahwa misi perdamaian yang digagas HWPL ini akan diimplementasikan dalam program Magister, Peace Conflict Resolution di UIN Syarif Hidayatullah.
Amany Lubis mengatakan, upaya perdamaian yang digagas Man Hee Lee, veteran perang dengan bendera HWPL ini sangat baik, untuk itulah kemudian dirinya bersama dosen dan ahli dari UIN merancang program magister Peace And Resolution Conflict.
Bahkan program ini sudah dirancang sebelum dirinya menjadi Rektor di UIN Syarif Hidayatullah ini. Saat itu katanya, dirinya bersama LIPI, UI dan pakar dari UIN bersama Universitas Coventry, Inggris telah membuka program magister di bidang perdamaian ini.
“Saya promosikan program ini agar mahasiwa dapat menggeluti secara mendalam sehingga mereka memilki kapasitas secara praktis untuk mengimplementasikan perdamaian di masyarakat.” Ujarnya.
Saat ditanya bentuk real dan kurikulum Program Magister Peace and Conflict Resolution yang digagas Prof DR Amany Lubis ini, Prof. Drs. Andi M Faisal Bakti, M.A, Ph.D (Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Syarif Hidayatullah) mengatakan bahwa program tersebut sudah terimplementasikan dalam kurikulum dan mata kuliah Komunikasi Antar Budaya dan Agama.
Mengenai program Magister Peace and Conflict Resolution ini terbuka untuk semua jurusan sebagai kajian interdisipliner.
Drs. Sidarto Danusubroto, S.H (Anggota Watimpres) sangat mengapresiasi UIN Syarif Hidayatullah yang telah mempelopori program Magister (S2) di bidang Peace and Conflict Resolution ini.
“Saya sangat apresiasi UIN yang telah mempelopori program Magister Peace And Conflict ini” Ujarnya kepada zonalabour.com usai acara.
Selain itu, apresiasi juga diberikan dari Iqra (22), salah seorang mahasiswi Internasional UIN Syarif Hidyatullah asal Canada.
“Great idea and big step to bring the awareness of peace.” Imbuh Iqra di sela acara The 5th HWPL Wordl Peace Summit 2019 yang diselenggarakan di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Banten ini. GF