Upacara Pemberangkatan Jenazah Praka (Anm) Zulkifli Al Karim

0
240
“Praka Zulkifli, prajurit TNI dari Yonif 751/Raider, gugur ketika sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi truk dinas yang mengangkut pasukan dibacok oleh massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP),”

Jayapura/Papua, Lapan6Online : (Alm) Praka Zulkifli Al Karim Jabatan Tabakpan 4 Regu 3 Pleton 3 Kipan B Yonif RK 751/VJS yang gugur pada melaksanakan tugas pengamanan unjuk rasa aksi anarkis mahasiswa di Kawasan Ekpo Waena pada Senin, 23 September 2019

Kemudian, pada Selasa, 24 September 2019 pukul 09.00 Wit, bertempat di Mako Yonif RK 751/VJS Distrik Sentani Kab. Jayapura telah dilaksanakan kegiatan Upacara Pemberangkatan Jenazah (Alm) Praka Zulkifli Al Karim yang diikuti sekitar 150 orang.

Dalam upacara pemberangkatan tersebut, tampak hadir Mayjen TNI Herman Asaribab (Pangdam XVII/Cend), Marsma TNI Ir. Tri Bowo Budi Santoso, MM., Tr. (Han) (Komandan Lanud Silas Papare), Kolonel Inf Kolonel Inf Juinta Omboh Sembiring (Asintel Kasdam XVII/Cend), Letkol Inf Jerry Harapan Tua Simatupang (Dandim 1701/Jayapura), Letkol Inf Eko Daryanto (Kapendam XVII/Cend), dan Mayor Inf Rofi Irwansyah (Danyonif RK 751/VJS.

Selanjutnya, jenazah (Alm) Praka Zulkifli Al Karim rencana akan dimakamkan di Kampung Halamannya di Desa Talagamori, Kota Tidore Ternate, Maluku Utara.

Diketahui sebelumnya, bahwa Praka Zulkifli, prajurit TNI dari Yonif 751/Raider, gugur ketika sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi truk dinas yang mengangkut pasukan dibacok oleh massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto di Kota Jayapura, Senin mengatakan demo massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) kembali melakukan penyerangan terhadap aparat.

“Akibatnya, seorang prajurit Yonif 751/Raider , Praka Zulkifli, yang sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan oleh massa AMP,” ucapnya.

Sebelumnya massa AMP ini melakukan demo di depan Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura untuk menuntut pendirian posko bagi mahasiswa Papua yang pulang dari studi di luar Papua.

Namun, aksi tersebut tidak mendapat izin, baik dari Polda Papua maupun dari pihak Rektorat Uncen. Massa AMP kemudian difasilitasi petugas untuk kembali ke daerah Expo Waena dengan menggunakan kendaraan truk dan bus umum dengan dikawal aparat keamanan yang menggunakan kendaraan dinas yang dikemudikan Praka Zulkifli.

“Sekitar pukul 11.00 WIT, setibanya di daerah Expo Waena, massa AMP yang baru turun dari kendaraan berbalik menyerang aparat keamanan yang mengawal mereka pulang,” ungkapnya.

Bahkan, kata dia, massa AMP berusaha memprovokasi masyarakat Papua yang berada di Expo Waena untuk beraksi anarkis berupa pembakaran terhadap berbagai fasilitas umum dan rumah masyarakat.

“Praka Zulkifli yang sedang beristirahat sejenak usai mengantar pasukan pengamanan tiba-tiba diserang oleh massa dengan menggunakan senjata tajam,” ujarnya.

Praka Zulkifli mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang. Korban sempat dievakuasi menuju RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.

“Namun karena pendarahan yang hebat, nyawa Praka Zulkifli tidak dapat terselamatkan. Sekitar pukul 12.30 WIT, Praka Zulkifli dinyatakan meninggal dunia. Rencana pemakaman akan dikoordinasikan oleh Danyonif 751/Raider dengan keluarga korban,” kata Eko

Atas nama Kodam XVII/Cenderawasih, Pangdam Mayjen TNI Herman Asaribab, menyatakan turut berduka cita kepada keluarga almarhum.

“Sebagai seorang prajurit, almarhum Praka Zulkifli telah memberikan bakti terbaiknya kepada bangsa dan negara dengan memberikan jiwa dan raganya demi terciptanya rasa aman di tanah Papua” ucap Pangdam saat melihat jenazah Praka Zulkifli di RS. Bhayangkara. Muhaimin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini