“Ternyata Idealisme dan prinsip memperjuangkan tegaknya keadilan dan kebenaran seringkali kandas ditengah jalan dan terkalahkan oleh kepentingan. Ternyata pengorbanan melawan kesewanang wenangan dan kedzoliman seringkali kandas dan terkalahkan oleh kepentingan,”
Oleh : KH. Tb. Abdurrahman Anwar Al Bantany, MA
Jakarta, Lapan6Online : Dalam hidupnya manusia dituntut untuk selalu berjuang dan berkorban. Perjuangan dan pengorbanan untuk menegakan kebenaran dan keadilan serta pengorbanan untuk melawan dan menumpas kebathilan.
Tetapi perjuangan dan pengorbanan tersebut fakta dan realitanya seringkali kandas di tengah jalan dikalahkan oleh kepentingan.
Sebelum Yusuf Kalla jadi Wapresnya Jokowi, maka beliau berkata jika Jokowi jadi Presiden rusaklah Negara ini, tetapi setelah Yusuf Kalla dijadikan Wapres bersama Jokowi maka diam seribu bahasa, Kenapa? karena kepentingan.
Ketika ICMI berdiri dipelopori oleh Habibi maka Amien Rais Ikut mendukung penuh keberadaan ICMI dan Habibi-nya, tetapi ketika Habibi jadi Presiden maka Amien Rais ikut menolak laporan pertanggung jawaban terhadap Habibi, Kenapa? Karena kepentingan.
DPR menggodok UU KPK sebagai payung pemberantasan Korupsi setelah banyak Anggota DPR yang dijebloskan ke penjara maka UU KPK dimandulkan, Kenapa? karena kepentingan.
Di Jakarta partai partai yang berlabel Islam tidak mau berkoalisi dengan Partai pendukung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, karena Partai Pendukung Ahok sebagai Partai Penista Agama, tetapi dalam Pilkada di luar daerah berapa banyak Partai Partai yang berkoalisi dengan Partai Pendukung Penista Agama, kenapa? Karena kepentingan. Banyak contoh contoh lainnya.
Ternyata Idealisme dan prinsip memperjuangkan tegaknya keadilan dan kebenaran seringkali kandas ditengah jalan dan terkalahkan oleh kepentingan.
Ternyata pengorbanan melawan kesewanang wenangan dan kedzoliman seringkali kandas dan terkalahkan oleh kepentingan.
Ternyata kepentingan di atas segalanya, dapat membumihanguskan tercapainya target yang sesungguhnya harus diperjuangkan.
Kesimpulannya di Republik ini hanya ada dua kelompok yakni, Kelompok Pejuang Kebenaran dan Kelompok Kepentingan. GF
*Penulis adalah Majelis Syuro DPP FPI