“Dalam keterangan, Hakim tersebut diminta untuk menjatuhkan hukum mati bagi tiga terdakwa, dan sisanya dipenjara meski buktinya tak mencukupi. Pengacara yang membela terdakwa menuturkan, Kanakorn Pianchana memutuskan untuk membebaskan mereka karena kurangnya bukti yang dipaparkan di pengadilan.”
Lapan6Online : Seorang hakim menembak dada sendiri di hadapan pengunjung sidang setelah diduga dipaksa mengubah putusan atas terdakwa.
Kritik menyatakan, sistem peradilan Negeri “Gajah Putih” hanya berpihak kepada kalangan kaya, namun menghukum secara keras kepada golongan miskin.
Namun seperti diberitakan AFP, pada Sabtu (5/10/2019), sangat jarang ada hakim di Thailand yang berani melontarkan kritik atas sistem tersebut.
anakorn Pianchana, seorang hakim Pengadilan Yala di selatan Thailand, membacakan putusan lima Muslim yang menjadi terdakwa pembunuhan menggunakan senjata.
Dalam sidang pada Jumat (4/10/2019), dia membebaskan kelimanya, meminta sistem peradilan lebih bersih, sebelum mengeluarkan pistol dan menembak dada sendiri.
“Anda harus punya bukti yang kuat untuk menghukum seseorang. Jadi jika Anda tak yakin, jangan jatuhkan hukuman,” tegas Kanakorn Pianchana.
Dalam sidang putusan dengan suaranya disiarkan di Facebook, Kanakorn Pianchana mengatakan lima terdakwa Muslim itu tidak melakukan kesalahan. [SUMBER]