“Selain memiliki jaringan luas ke berbagai kelompok masyarakat, Idham Azis disebut bertangan dingin lantaran piawai mengendalikan Kamtibmas tetap kondusif,”
Jakarta, Lapan6Online : Publik Indonesia dikejutkan dengan diusulkannya oleh Presiden Joko Widodo kepada DPR RI nama Kabareskrim Polri Komjen Idham Azis menjadi calon tunggal Kapolri.
Siapakah Idham Azis?
Seorang wartawan senior, Edison Siahaan, yang sudah bersahabat dengan Idham Azis selama puluhan tahun menuturkan kesan-kesannya mengenai sosok calon Kapolri ini.
Menurut Edison Siahaan, saat melaksanakan tugas, sikap Idham sangat tegas, cepat dan tidak suka bertele-tele, sehingga membuatnya sepintas terlihat layaknya sosok yang keras.
Tetapi anggapan itu sontak sirna bila sudah bertemu dan berbincang akrab dengan Idham.
Meskipun cerdas, Idham tidak pernah mau menggurui, low profile, santai dan murah senyum, humoris serta sangat menghormati orang lain.
Idham piawai melontarkan pantun dan selalu ingat nama sahabat-sahabat lamanya. Welcome dan terbuka menerima saran, tidak elergi apalagi marah meskipun mendapat kritik pedas dan keras.
Selalu memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk menjelaskan keberhasilan yang diraih. Kendati, selalu mendapat kepercayaan untuk ikut dan sukses melaksanakan tugas sangat penting. Idham justru tidak memiliki catatan tentang segudang prestasi yang diraihnya.
Itulah potret pria berpangkat bintang tiga di pundak, Komjen Idham Azis, yang lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 30 Januari 1963 silam.
Idham Azis, lulusan Akpol 1988 atau anggota Batalion Atmani Wedana berhasil mengukir prestasi gemilang, hingga Presiden Jokowi menunjuknya menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian, pada 22 Oktober 2019 lalu.
Memiliki keahlian di bidang reserse membuatnya selalu dipercaya dan dilibatkan menangani beragam kejahatan seperti kasus Bom Bali dan mutilasi tiga siswi Kristen Poso (2005), operasi anti teror Poso (2005-2007), operasi Camar Maleo (2014-2016) dan operasi Tinombala (2016).
Bahkan terlibat langsung dalam baku tembak dengan gembong teroris DR Azhari di Batu Malang, Jawa Timur.
Kemudian penangkapan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan tampil sebagai sosok penting penanganan aksi brutal dan berdarah kelompok teroris di Rutan Mako Brimob, Kelapa dua, Depok.
Tetapi, segudang prestasi dan memegang sejumlah posisi penting di institusi Polri, tak merubah sikapnya yang selalu ramah dan humoris.
Bahkan, setelah melepas jabatan Kapolda Metro Jaya dan menjabat Kabareskrim Polri dengan pangkat Komjen sejak 22 Januari 2019, Idham tetap tampil low profile.
Hingga kemudian, Idham Azis, lulusan Akpol 1988 atau batalion Atmani Wedana (AW), telah memenuhi syarat administrasi maupun kepangkatan dan prestasi untuk menjadi orang nomor satu di jajaran Polri.
Atas pertimbangan itulah, Presiden Jokowi menunjuk Idham Azis menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang sudah dilantik menjadi Mendagri.
Dijadwalkan, Idham Azis akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI, pada pekan depan.
Selain memiliki jaringan luas ke berbagai kelompok masyarakat, Idham Azis disebut bertangan dingin lantaran piawai mengendalikan Kamtibmas tetap kondusif.
Sehingga proses pencalonan Idham Azis mendapat dukungan berbagai pihak maupun internal Polri. Bahkan wakil ketua DPR RI, Azis Syamsuddin meyakini Komjen Idham Azis dalam waktu dekat segera dilantik sebagai Kapolri.
Kompetensi dan pengalaman yang panjang penuh prestasi serta selalu mengayomi anggotanya, menjadi nilai plus yang dimiliki Idham Azis. Sehingga Idham Azis adalah sosok yang tepat untuk mengantikan Tito Karnavian.
Publik juga memberikan apresiasi atas ditunjuknya Komjen Idham Azis untuk menggantikan Jenderal Tito Karnavian.
Diharapkan proses fit and proper test oleh Komisi III DPR RI berlangsung dengan baik.
Sehingga pada awal November 2019, Idham Azis diharapkan sudah dilantik dan resmi menjadi Kapolri atau biasa disebut Tribrata satu (TB1), disusul kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Jenderal.
Idham Azis diharapkan melaksanakan tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan dengan baik.
Berbagai pihak menilai, Idham Azis sukses memimpin Polri menjalankan peran dan fungsinya memilihara Kamtibmas di wilayah rumah besar bernama Indonesia.
Idham Azis juga diminta memastikan seluruh jajarannya dapat memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat sekaligus melakukan penegakan hukum untuk memberikan kepastian, keadilan dan kemanfaatan.
Ekspektasi publik, Idham Azis sukses memimpin Polri yang Promoter untuk memelihara Kamtibmas di seluruh wilayah rumah besar yaitu Indonesia.
Serta membawa Polri sebagai aparat penegak hukum yang humanis. Publik juga berharap, Idham Azis tetap low profile, penuh perhatian dan jangan lupa melontarkan joke (guyonan) pendulang tawa. Rmol/Red
*Sumber : rmol.id