Ekonomi Boleh Lesu, Tapi Mobil Bekas Rp 150 Jutaan, Tetap Jadi Incaran

0
121
Pasar Mobil Bekas. (foto ilustrasi)

China, Lapan6online.com : Anjloknya perekonomian nasional turut menerpa pasar mobil bekas di Indonesia. Sejumlah dialer yang memajang aneka mobil bekas, masih lesu. Namun demikian, beberapa model masih tetap menjadi incaran konsumen karena adanya faktor kebutuhan.

Melansir Kompas.com, menurut Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, untuk tren yang berkembang saat ini lebih didominasi mobil seken yang kisaran harganya di bawah Rp 150 juta.

“Sekarang ini yang meningkat mobil Rp 150 juta kebawah, bisa mobil yang secara tahun produksi sudah lama atau mobil yang memang harga barunya relatif rendah seperti LCGC,” ucap Herjanto kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Herjanto menjelaskan, peningkatan penjualan mobil bekas dengan harga Rp 150 jutaan mulai beranjak naik sejak regulasi perluasan ganjil genap di Jakarta beberapa waktu lalu diterapkan.

Banyak orang yang mencari mobil agar memiliki dua pilihan pelat nomor, bahkan beberapa sampai ada yang menjual mobil besarnya lalu membeli mobil dua mobil bekas dengan pelat ganjil dan genap.

“Seperti yang saya bilang, kalau secara tren peningkatan saat ini mungkin pasar mobil bekas, khususnya di Jakata lebih bergerak ketika ada kebijakan perluasan ganjil genap. Kalau sekarang pasarnya kembali stagnan, belum tahu nanti ketika mendekati libur Natal atau tahun baru,” ujar Herjanto.

Melihat dari model, dengan harga Rp 150 jutaan, menurut Herjanto sebenarnya secara varian cukup beragam. Dari segmen city car, konsumen bisa memilih Daihatsu Sirion lansiran 2016 atau 2017 yang pasarnya sekitar Rp 100 juta sampai Rp 120 jutaan, begitu juga untuk Honda Brio keluaran 2015.

Sementara untuk hatchback, dengan harga Rp 150 jutaan relatif tahunnya lebih tua. Honda Jazz keluaran 2010 sampai 2011 bisa didapat dengan harga Rp 145 jutaan, sementara untuk Toyota Yaris bisa dapat setahun yang lebih mudah.

“MPV seperti Avanza dan Xenia itu juga bisa. Keluaran tahun 2013 atau 2014 itu harganya sudah droop, sekitar Rp 120 sampai Rp 140 jutaan, atau Ertiga yang awal-awal,” ucap Herjanto.

Teddy pemilik showroom di Kemayoran juga mengatakan hal senada. Namun menurut dia, beberapa waktu lalu konsumen yang mencari mobil akibat perluasan ganjil genap lebih mencari tahun muda seperti deretan mobil LCGC.

“Dari pengalaman kemarin yang banyak justru mobil LCGC. Agya-Ayla tahun 2017 itu kan sudah di bawah Rp 100 juta, lalu Calya dan Sigra juga yang 2018 saja sudah Rp 100 jutaan juga. Penjualan mobil murah ini memang relatif stabil karena yang cari juga buat dijadikan taksi online,” kata Teddy.

(red-lapan6online.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini