Jakarta, Lapan6online.com : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjawab tudingan yang dilontarkan fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengemukakan Gubernur Anies Rasyid Baswedan menyunat sejumlah ajuan anggaran di usulan APBD DKI 2020. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI, Syaefulloh Hidayat, tudingan yang disampaikan PSI pada awal pekan ini tidak benar.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menegaskan tidak ada pemangkasan anggaran,” ujar Syaefuloh melalui keterangan yang diterima pada Rabu, 13 November 2019.
Adapun, melalui informasi yang disebarkan ke media, PSI mengklaim Anies telah menyunat hingga Rp455,4 miliar. Anggota fraksi PSI di DPRD DKI Anggara, Wicitra Sastroamidjojo, menuding Anies mengalihkan ajuan untuk rehabilitasi puluhan gedung sekolah di Ibu Kota, ke anggaran penyelenggaraan Formula E.
Syaefulloh menyampaikan, hal yang lebih tepat adalah adanya penyesuaian anggaran usai rapat pembahasan usulan APBD atau Kebijakan Umum Anggaran – Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) bersama Komisi E DPRD DKI. Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan hasil penelitian teknis dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan secara profesional.
“Penyesuaian anggaran rehabilitasi gedung sekolah dibahas bersama anggota dewan dalam rapat komisi,” ujar Syaefuloh.
Syaefuloh juga mengemukakan, di KUAPPAS, DKI mengusulkan rehabilitasi 105 lokasi sekolah dengan usulan anggaran sebesar Rp2.570.202.489.835,00. Usai adanya penyesuaian, rehabilitasi menjadi dilakukan di 86 lokasi sekolah dengan anggaran Rp2.114.819.786.888,00 atau terkoreksi sebesar Rp. 455.382.720.947,00.
Dengan demikian, tudingan PSI bahwa ada penyunatan anggaran demi Fornula E yang merupakan salah satu program unggulan Anies, tidak benar. “Faktanya, tidak ada pemotongan anggaran rehab gedung sekolah untuk Formula E,” ujar Syaefulloh.
Tudingan Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta
Seperti diketahui, anggota fraksi PSI DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo yang juga Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memotong anggaran-anggaran yang jauh lebih penting dan mendasar bagi kepentingan warga Jakarta untuk penyelenggaraan event Formula E.
Dalam KUA-PPAS 2020, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp1,16 triliun untuk menjadi tuan rumah dan memfasilitasi event balap mobil listrik Formula E, tahun depan.
Ia menyebut, misalnya, Pemprov DKI mengurangi alokasi anggaran bagi program revitalisasi gelanggang olahraga (GOR) dan stadion sepak bola sebesar Rp320,5 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga.
Tak hanya sarana dan prasarana olahraga, pemotongan alokasi juga terjadi pada program rehabilitasi gedung sekolah di bawah Dinas Pendidikan senilai 455,4 miliar. Dengan pemotongan itu, gedung-gedung sekolah di Jakarta gagal direhabilitasi.
“Sulit kami membayangkan, kok Pak Anies tega membiarkan program revitalisasi 12 gelanggang olahraga dan stadion kita berhenti, sementara sedikitnya 25 gedung sekolah atau 518 ruang kelas sekolah dasar (SD) juga gagal direhabilitasi, 16 ribu anak-anak SD kita tidak mendapatkan hak pendidikan yang memadai. Ini menandakan kepedulian Pak Anies terhadap masa depan pemuda dan pelajar sangat rendah,” ungkapnya. (Vivanews.com)