Gaza, Lapan6online.com : Serangan ekstrimis rezim zionis Israel memicu kehancuran besar 15 sekolah di Palestina. Serangan menyebabkan meninggalnya anak-anak dan warga Sipil Palestina. Gerakan Jihad Islami di Gaza menyatakan, pembunuhan yang dilakukan Israel tersebut merupakan kejahatan perang.
Sejak selasa pagi sampai kamis, pasukan Israel melancarkan agresi militer ke Gaza, dimulai dengan membunuh tokoh Saraya Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islami, Baha Abul Atha dan isterinya.
Melansir Pusat Informasi Palestina, Juru bicara gerakan Jihad Islami, Mushab al-Barim dalam keterangannya menyatakan, lembaga HAM harus membongkar kejahatan perang Israel, dan menyeretnya ke pengadilan pidana bagi para pimpinan dan perwira militer, sebagai penjahat perang.
Al-Barim menegaskan bahwa penjajah Israel kembali terungkap melakukan pembantaian terhadap anak-anak dan keluarga Palestina, seperti yang terjadi pada keluarga Sawarikah (Abu Malhus).
Pihaknya menuntut segenap lembaga internasional, terutama PBB untuk menunaikan tanggungjawabnya menghentikan terorisme Israel.
Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Tengah UNRWA mengutuk pembunuhan terhadap salah seorang siswa sekolah oleh Israel saat mereka melancarkan agresinya di Gaza baru-baru ini.
Matthias Shali, direktur operasi untuk badan PBB mengatakan, pihaknya berharap gencatan senjata 13 November akan mengakhiri eskalasi agresi dua hari Israel di Gaza.
Shamali mengatakan mereka sangat sedih menyaksikan Amir Raafat Ayyad yang gugur syahid. Ia adalah siswa kelas dua di sekolah Zeitoun milik UNRWA.
Dia menambahkan, yang menyebabkan penderitaan bagi warga bukan hanya penembakan terhadap warga sipil tak berdosa juga banyak yang terbunuh ataupun terluka parah;
Pusat kesehatan UNRWA yang berjumlah 22 pos terus beroperasi di seluruh wilayah konflik. Sementara itu pihaknya telah menutup 276 sekolah di Gaza selama tiga hari dalam upayanya untuk mengurangi risiko korban di kalangan siswa dan stafnya.
Sekolah Shuja’iyya UNRWA yang pertama dan kedua mengalami rusak sebagian pada 12 November akibat lokasinya dekat dengan rumah warga yang diserang oleh Zionis.
Pada Kamis lalu, tercapai gencatan senjata antara Israel dan perlawanan Palestina, pasca dua hari agresi Israel yang menewaskan 34 orang, termasuk 8 anak-anak dan 3 wanita, serta melukai 111 orang lainnya, dengan luka berbeda.
(infopalestina/red-lapan6online.com)