“Mereka tidak lagi disibukan dengan urusan menuntut ilmu, berdakwah apalagi berjihad di jalan Allah. Tapi disibukan dengan kesenangan dunia yang melenakan yang akhirnya melalaikan kewajibannya,”
Oleh : Heidy Sofiyantri
Lapan6Online : Seorang siswi SMPN 147 Jakarta, Cibubur, Jakarta Timur, berinisial SN tewas setelah melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.
Wakil Sarpas dan Humas SMPN 147 Jakarta Misnetty mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/1/2020) sore. Saat itu dirinya yang sedang berada di sekolah mendengar suara seseorang yang jatuh. Kompas.com.
Sangat miris, apa yang dilakukan oleh siswi tersebut yaitu mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.
Kejadian ini bukanlah hal baru, beberapa bulan atau tahun ke belakang pernah terjadi juga tapi dengan cara yang berbeda.
Mengapa ini bisa terjadi ? Tentu ada faktor yang menjadi penyebabnya,sampai mereka melakukan bunuh diri dengan cara yang tak seharusnya dilakukan.
Yang pertama tentunya kerena lemahnya iman, kurangnya pemahaman agama yang ia terima. Bukankah agama melarang perbuatan bunuh diri ?
Allah berfirman :
Dan janganlah kamu membunuh dirimu.Sungguh Allah Maha Penyanyang kepadamu ( TQS : An-Nisa :29).
Kondisi generasi saat ini pun sangat memprihatinkan, mereka tidak lagi disibukan dengan urusan menuntut ilmu, berdakwah apalagi berjihad di jalan Allah. Tapi disibukan dengan kesenangan dunia yang melenakan yang akhirnya melalaikan kewajibannya.
Namun, bagaimana mereka akan mengenal aturan agamanya, jika ada salah satu pelajaran disekolah, yang katanya mau dihapus ?
Berbanding terbalik dengan masa keemasan Islam, dimana ada seorang pemuda yang begitu taat pada agamanya.
Dan beliau menjadi sebaik-baik panglima dan sebaik-baik pasukan.
Dalam usia 21 tahun telah berhasil menaklukan konstantinopel yang sekarang menjadi kota Istanbul.
Semua itu tidak lepas dari peran orang tua, sekolah, lingkungan dan negara.
Dalam Islam, orangtua adalah sekolah utama bagi anak-anaknya dalam hal mendidik ilmu-ilmu agama dan ilmu lainnya.
Setelah itu dilanjutkan pendidikan formal disekolah.Negara juga berperan dalam hal kurikulum dan sarana penunjang lainnya.
Sehingga akan melahirkan generasi emas yang berkualitas berakhlaq mulia.
Wallahu alam bi showab. GF