“Tanyakan kepada UPT Monas sebagai pengelola Monas karena semua kewenangan ada di sana dan tanyakan kepada Citata sebagai perencana dan pelaksana kegiatan Monas,”
Jakarta, Lapan6Online : Pemprov DKI Jakarta di tengarai telah berbohong karena tidak terbuka terkait keberadaan sisa penebangan pohon Mahoni di kawasan Monas. Konon, sisa pohon yang ditebang dipindahkan ke gudang milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota di Pulogadung Jakarta Timur. Padahal kantor tersebut tidak memiliki gudang di wilayah yang dimaksud.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa Kepala Seksi Pelayanan Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Irfal Guci mengaku bahwa 191 pohon yang ditebang telah dipindahkan ke gudang milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota. Irfal menyebut gudang tersebut berada di Pulogadung, Jakarta Timur.
Namun lagi-lagi faktanya tidaklah demikian. Sebab, setelah Kantor Sudin Kehutanan Jakarta Timur pun didatangi, berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa petugasm Sudin Kehutanan Jakarta Timur tidak memiliki gudang di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur.
Guna memastikan keberadaan sisa pohon Mahoni, kemudian dilakukan pengecekan lagi ke gudang milik Sudin Kehutanan Jakarta Timur di Cipayung Jakarta Timur. Lagi-lagi tidak juga ditemukan keberadaan pohon-pohon sisa penebangan dari Monas.
Gudang milik Sudin Kehutanan Jakarta Timur yang berada di wilayah Cipayung, Jakarta Timur, tersebut hanya berisi beberapa truk, gerobak, dan beberapa peralatan operasional.
“Di sini enggak ada sisa pohon (Monas). Gudang ini biasanya tempat penyimpanan peralatan operasional,” kata salah seorang petugas, pada Kamis (06/02/2020).
Penulusuran kemudian mengarah ke kebun bibit milik Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta, yang berada di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebab, sebelumnya tempat ini direncanakan akan digunakan sebagai tempat pemindahan pohon sisa Monas tersebut.
“Tidak ada dipindahkan disini, dari kemarin beberapa kali wartawan datang kesini, kayaknya salah tempat,” kata salah seorang petugas keamanan, Firman, Kamis (06/02/2020). Dari pantauan memang tidak terlihat adanya pohon-pohon sisa penebangan Monas di kebun tersebut.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati pun telah membantah pohon sisa penebangan dibawa ke gudang miliknya. Ia mengatakan bahwa pelaksana berada di bawah naungan UPK Monas.
“Tanyakan kepada UPT Monas sebagai pengelola Monas karena semua kewenangan ada di sana dan tanyakan kepada Citata sebagai perencana dan pelaksana kegiatan Monas,” kata dia.
Keberadaan sisa pohon Mahoni yang berjumlah 191 tersebut semakin tidak jelas. Bahkan, penuh misteri dan lebih seram dari misteri Gunung berapi. Akhirnya penelusuran kembali mengarah ke UPK Monas karena Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta tidaak mengakui sisa pohon disimpan gudaang miliknya. Sebab, kewenangan berada di UPK Monas.
“Saya pernah ketemu orang dinas kehutanan waktu itu, koordinasi dibawa ke gudang di Pulogadung, dia ngomong-nya orang Sudin Kehutanan Jakarta Pusat, dibawa ke situ, karena memang itu ranahnya kehutanan,” kata Kepala Seksi Pelayanan UPK Monas Irfal Guci kepada CNNIndonesia.com, pada Kamis (06/02/2020).
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh pihak Sudin Kehutanan Jakarta Pusat. Salah seorang pejabat di Sudin Jakarta Pusat yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa Sudin Kehutanan Jakarta Pusat tidak ikut campur terhadap pohon-pohon yang ditebang tersebut.
“Enggak ada (dibawa), kita tidak ada sangkut paut proyek revitalisasi,” kata dia.
Ia juga menyebut bahwa Sudin Kehutanan Jakarta Pusat tidak memiliki gudang di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur. Kini entah kemana keberadaan sisa pebangan pohon Mahoni Monas. Sebaliknya beberapa pejabat kupingnya mulai panas dan justru saling lempar masalah pohon Mahoni yang raib di tempat benderang. cnn/Tim