Jakarta, Lapan6online.com : Pernyataan kontroversial kembali dinyatakan oleh Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. Jika sebelumnya Yudian menyebut musuh besar pancasila adalah agama, kini Yudian mengeluarkan pernyataan kontroversial lainnya, yakni menyarankan agar sebaiknya Assalamualaikum diganti dengan salam Pancasila.
Kecaman dan kritikan tajam pun datang. Salah satunya yang geram dengan pernyataan Yudian adalah Ketua Presidium Majelis Permusyawaratan Pribumi Indonesia, MS Kaban.
Mantan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang itu dengan keras mengatakan, usulan BPIP gantikan salam kaum muslimin sudah keterlaluan. Dia meminta BPIP dibubarkan. Menurut MS Kaban hanya Komunis yang kerap menggugat agama, khususnya agama Islam.
“Usulan BPIP gantikan salam kaum muslimin sudah keterlaluan, satu kalimat bubarkan BPIP anti agama. Sejarah menunjukkan yang suka gugat agama khususnya Islam itu jelas-jelas PKI, Komunis anti agama,” katanya dikutip dari akun twitternya @hmskaban seperti dilansir Viva.co.id, Jumat (21/2/2020).
Selain MS Kaban, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, dan Mantan sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu juga turun mengecam pernyataan BPIP. Mereka meminta BPIP dibubarkan.
“Lembaga ini memang layak dibubarkan, selain membuat kegaduhan nasional juga berpotensi menyelewengkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri,” kata Fadli.
“Kata Katua BPIP bahwa musuh besar Pancasila adalah Agama. Kata dia juga sebaiknya assalamualaikum diganti dengan Salam Pancasila. Logika akal sehat dari 2 pernyataan tersebut, justru yang memusuhi agama adalah Pak Yudian/BPIP. Makin jelas. #AssalamuAlaikumWrWbYudian,” cuit Said Didu.
Sebelumnya, Yudian mengungkapkan usulan salam Pancasila itu, karena dia melihat sejak reformasi kalimat salam, seperti selamat pagi digantikan dengan assalamualaikum.
“Kita sudah nyaman dengan selamat pagi karena itu salam nasional, tapi sejak reformasi diganti assalamualaikum di mana-mana. Tidak peduli ada orang Kristen, Hindu hajar saja dengan assalamualaikum,” ungkapnya.
Sekarang, kata Yudian, salamnya ada lima sesuai agama di Indonesia. Menurutnya salam di tempat umum harus menggunakan salam yang sudah disepakati secara nasional.
“Ekstremnya sekarang kita salam setidaknya harus ada lima sesuai agama-agama. Ini masalah baru kalau begitu. Kini sudah ditemukan oleh Yudi Latif atau siapa dengan Salam Pancasila. Saya sependapat,” kata Yudian Wahyudi dalam wawancara di detik.com beberapa waktu lalu.
(*/Redhuge/Lapan6online.com)