Jakarta, Lapan6online.com : Curah hujan ekstrem yang terus terjadi dalam 3 hari belakangan di sejumlah provinsi telah menyebabkan banjr cukup parah di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jakarta. Namun herannya, hanya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang cenderung disalahkan oleh lawan politik.
Padahal, jika melihat tahun-tahun sebelumnya, banjir merupakan masalah tahunan yang sulit dilepaskan dari Jakarta, siapa pun gubernurnya, termasuk Jokowi, juga belum mampu mengatasi banjir Jakarta.
Anies sendiri telah berupaya maksimal mengatasi dan menangani dampak banjir akibat curah hujan ekstrem ini.
Partai NasDem DKI memuji kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Pak Jokowi kan juga mantan Gubernur DKI, dalam pemerintahan dia sendiri dia juga belum berhasil untuk menanggulangi banjir,” kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Wibi Andrino kepada wartawan, lansir faktakini.net, Rabu (22/1/2020).
Wibi menilai, menyelesaikan problem banjir di Jakarta tak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, Jakarta berada pada kawasan yang cekung, permukaan tanahnya bahkan mengalami penurunan.
Namun soal penanganan dampak banjir tahun baru 2020 yang melanda Jakarta, NasDem memuji kinerja pria yang menjadi pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu itu.
“Soal penanganan, kita harus angkat topi kepada Anies kemarin. Dia adalah gubernur tercepat dalam penanganan banjir. Kita objektif. Titik pengungsian juga paling sedikit di daerah terdampak. Banjir di Jakarta empat hari selesai, titik terakhir adalah Semanan. Kami langsung investigasi khusus,” ujarnya.
Dia memaklumi banjir kemarin sebagai dampak curah hujan yang tertinggi dalam 1,5 abad terakhir. Permasalahan banjir di Jakarta harus ditangani secara luar biasa. Fraksi NasDem, katanya, sudah mengundang Bappenas untuk mencari tahu bagaimana solusi terbaik mengatasi banjir Jakarta.
“Ada ide nasional baru, melibatkan 14 perguruan tinggi nasional,” tuturnya.
Dia lantas mengemukakan ide baru yang dimaksud. Solusi dari banjir Jakarta adalah membangun tanggul pada jarak 16 km dari daratan Jakarta. Ini lain dari Giant Sea Wall atau NCICD yang sudah direncanakan.
(*/Redhuge/Lapan6online.com)
