“Sekelompok para pembesar ribut soal Formula E Di Monas, tapi mulut mereka DIAM soal “RAMPOK” Jiwasraya, Asabri, Pelindo II, Suap KPU, para Bupati maling dari Partainya, Defisit APBN, Ekonomi Anjlok, Harga Barang meroket dll,”
Lapan6online.com : Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menyindir “kelompok pembesar” yang selalu meributkan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni gelaran balap mobil listrik Formula E Di Monas.
Menurut Tengku, “para pembesar” ini hanya mempersoalkan gelaran Formula E, namun diam soal kasus-kasus besar yang merugikan negara hingga puluhan triliun rupiah seperti kasus dugaan korupsi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan kasus-kasu besar lainnya.
“Sekelompok para pembesar ribut soal Formula E Di Monas, tapi mulut mereka DIAM soal “RAMPOK” Jiwasraya, Asabri, Pelindo II, Suap KPU, para Bupati maling dari Partainya, Defisit APBN, Ekonomi Anjlok, Harga Barang meroket dll,” kata Tengku melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (23/2/2020).
Tengku tidak menjelaskan secara gamblang tentang siapa saja “kelompok pembesar” yang ia maksud. Namun, ia menyebut bahwa “para pembesar” itu merupakan politisi dari partai tertentu.
“Segitu bahayanya kah tindakan Formula E Di Monas? Woy!,” ujar Tengku lagi.
Seperti diketahui, gelaran Formula E yang menjadi program Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan sedang menjadi sorotan, terlebih soal biaya yang dikeluarkan Pemprov DKI, yang disebut-sebut mencapai Rp1,3 Triliun.
(*end/eramuslim.com)