RS di Bogor Nihil Ruang Isolasi Corona, Bupati Minta Masyarakat Tidak Panik

0
33
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin. (foto Farhan/detikcom)

“Jadi sekarang orang parno banget. Panas sedikit disebut Corona. Padahal belum tentu, kan semua penyakit ada panas tinggi, DBD (demam berdarah) panas tinggi, tifus panas tinggi, jadi jangan langsung justifikasi satu masalah. Biarkan para ahli yang menyimpulkan,”

Bogor, Lapan6online.com : Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan adanya 2 orang WNI yang positif terkena Corona. Kepastian itu diumumkan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta hari ini, Senin, 2 Maret 2020.

Dengan segera merebak kekhawatiran masyarakat atas perkembangan wabah virus corona di Indonesia. Salah satunya adalah minimnya fasilitas ruang isolasi rumah sakit (RS) di daerah. Salah satunya adalah rumah sakit di daerah Bogor, Jawa Barat.

Diberitakan, pemkab Bogor belum memiliki rumah sakit dengan fasilitas ruang isolasi khusus pasien virus Corona.

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin meminta agar jajarannya tetap siaga dan tidak membesar-besarkan setiap isu terkait Corona sehingga masyarakat tidak panik.

“Belum ada, kita engga punya (ruang isolasi). Makanya kalaupun ada (pasien diduga suspect Corona), itu kan ada masa inkubasi. Ketika masa masa inkubasi itu lewat, berarti aman. Kalau selama masa inkubasi itu tapi sudah suspect, kita serahkan ke pemerintah pusat,” ujar Ade usai menghadiri raker percepatan dan pengelolaan dana desa di Jawa Barat di Gedung Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, lansir detik.com, Senin (2/3/2020).

“Karena ini persoalan pusat, bukan persoalan daerah. Kalau corona itu persoalan yang memang harus segera ditangani pusat,” ia menambahkan.

Ade menginstruksikan jajarannya untuk tetap siaga terhadap penyebaran virus Corona. Ia juga mengingatkan agar semua pihak tidak membesar-besarkan isu virus Corona di Kabupaten Bogor.

“Instruksi kita tetap siap siaga, karena kan khawatir terjadi. Tapi jangan terlalu di besar-besarkan, karena yang kemarin (sempat) diduga corona ternyata bukan, tapi kanker,” kata Ade.

“Jadi sekarang orang parno banget. Panas sedikit disebut Corona. Padahal belum tentu, kan semua penyakit ada panas tinggi, DBD (demam berdarah) panas tinggi, tifus panas tinggi, jadi jangan langsung justifikasi satu masalah. Biarkan para ahli yang menyimpulkan,” tutur Ade.

Sekedar diketahui, sempat beredar informasi adanya seorang pasien dengan kondisi panas tinggi diobservasi di RSUD Ciawi karena khawatir terpapar virus Corona. Namun setelah dikonsultasikan dengan pihak RSPI, pasien tersebut dinyatakan negatif.

(*/RedHuge/Lapan6online.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini