Lapan6online.com : Lama tak ada kabar, perusahaan jaringan telekomunikasi asal Jerman Ericsson dikabarkan akan melakukan merger dengan perusahaan raksasa yang dulu dikenal sebagai raja Symbian, Nokia, merger dilakukan guna membendung laju Huawei dan ZTE.
Dua nama besar yang sempat menguasai pasar ponsel ini kini lebih banyak bergerak di bidang infrastruktur jaringan seluler dan komunikasi.
Pasar jaringan seluler dan komunikasi, terutama jaringan 5G sedang jadi sasaran Huawei dan ZTE. Namun karena dicurigai dapat memata-matai jaringan Amerika Serikat (AS), kedua perusahaan China itu di banned oleh AS.
Ketika perusahaan China tersebut kena banned AS, Nokia dan Ericsson seharusnya bisa memanfaatkan situasi menawarkan layanan mereka.
Melansir Hitekno.com, situs Bloomberg melaporkan kalau Nokia mendapatkan dorongan untuk mengumpulkan tim penasihat agar bisa mencari solusi terbaik. Salah satunya merger dengan Ericsson.
Merger hanyalah salah satu opsi yang mungkin saja diambil oleh Nokia. Karena ada opsi lain yaitu dengan menjual beberapa aset.
Namun jika benar dilakukan, Nokia dan Ericsson dapat jadi pesaing Huawei dan ZTE dalam persaingan jaringan 5G yang saat ini sedang memanas.
Seperti dilaporkan Gizmochina, saham Nokia mengalami penurunan beberapa waktu ini. Namun ketika kabar merger ini merebak, saham Nokia naik 3 persen.
Bloomberg juga menambahkan kalau benar Nokia dan Ericsson akan merger, prosesnya tidak akan mudah. Mengingat dua perusahaan besar pasti akan menghadapi rintangan.
Analis menyebutkan kalau merger Nokia dan Ericsson adalah cara untuk memberikan yang berarti bagi duet perusahaan China, Huawei dan ZTE.
Sampai sejauh ini, baik pihak Nokia maupun Ericsson masih menolak untuk berkomentar pada rumor merger tersebut. Keduanya masih bungkam.
Namun akankah Nokia dan Ericsson merger menjadi satu perusahaan. Pastinya akan memberikan serangan berarti bagi jaringan 5G Huawei dan ZTE.
(*/RedHuge/Lapan6online.com)