Idlib-Suriah, Lapan6online.com : Kekejaman militer Suriah di bawah komando Presiden Bashar Al Assad terbilang ekstrem. Didukung penuh kekuatan Rusia dan Iran, para jenderal rezim Suriah ini membombardir dan menghancurkan rumah-rumah sipil yang diklaim diduduki Milisi.
Tak cuma itu, para Jenderal rezim Suriah juga menghancurkan situs-situs islam dan makam-makam Khalifah yang ada di negara tersebut.
Kekejaman mereka membuat geram Milisi dan Turki yang menginvasi daerah Idlib untuk membantu rakyat Suriah dari teror pasukan Rezim.
Diberitakan, Ketua Komite Polisi Militer Hama – Komandan Divisi 9, Mayor Jenderal Ramadan Yusuf dilaporkan telah tewas dalam serangan rudal pesawat tempur yang dilancarkan militer Turki ke Provinsi Idlib dalam beberapa hari terakhir ini.
Menurut informasi yang disiarkan haber seperti dikutip Viva.co.id pada Kamis 5 Maret 2020, kabar kematian Jenderal Ramadan diketahui setelah Pemerintah Suriah di bawah rezim Presiden Bashar Al-Assad mengumumkannya usai serangan itu.
Segera setelah itu, kelompok oposisi anti Assad telah merayakan kematian Jenderal Ramadan dengan mengumumkannya melalui radio-radio setempat.
Kematian Mayjen Ramadan ini merupakan pembalasan atas serangan yang dilakukannya terhadap oposisi di wilayah Maarat al Numan pada akhir Februari 2020 lalu.
Dengan dukungan dari Rusia, pasukan yang dipimpin Mayjen Ramadan melakukan penyerangan mengatasnamakan pembebasan wilayah itu dari tangan milisi.
Namun, dalam serangan itu. Ternyata Mayjen Ramadan dan pasukannya tak cuma menggempur wilayah pertahanan pasukan oposisi. Tapi setelah berhasil memukul mundur lawan, mereka masuk ke wilayah Desa Maar Shimmareen, Desa Deyr Sharki dan Desa Hamdiyye.
Hanya saja di Desa Deyr Sharki, pasukan Suriah melakukan perbuatan yang tak terpuji. Mereka menutup paksa area pemakaman Umar Bin Abdulaziz, khalifah kelima pada Kekhalifahan Umayyah.
Makam cicit dari Khalifah Umar Bin Khattab berjuluk Umar II itu ternyata tak cuma sekadar ditutup. Pasukan militer Suriah malah merusak dan melakukan penjarahan. Dan yang paling tak eloknya, Mayjen Ramadan membakar sebagian makam dan sengaja berfoto di lokasi itu lalu menyebarkannya di media-media di Suriah.
Ulah Mayjen Ramadan itu cukup menyulut amarah pasukan oposisi dan militer Turki. Karena tak ada yang menyangka sang jenderal tega menghancurkan makam seorang khalifah yang terkenal karena kesalehannya dalam sejarah Islam.
Makam khalifah yang memimpin dari tahun 717 hingga 720 dan kerap disebut sebagai khulafaur rasyidin kelima dibuat tak berbentuk oleh ulah pasukan Assad.
Turki pun geram, dan dalam sebuah serangan rudal mematikan, militer Turki berhasil membunuh Jenderal tersebut.