“Enggak bisa kita leha-leha kalau terpilih nanti. APBD bakal kita bedah, kita pelototin nih SKPD. Kan sistem sekarang ada e-budgeting, bisa diawasin tuh,”
Jakarta, Lapan6Online : Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Nurmansjah Lubis, menegaskan seorang wakil gubernur harus memantau kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
Ia menilai terkadang SKPD takut untuk menjalankan program pemerintah DKI. Politikus PKS ini menyebut wagublah yang kemudian membantu gubernur dalam konteks mengarahkan SKPD tersebut. Salah satu arahannya mengingatkan anak buah untuk tak korupsi.
“Enggak bisa kita leha-leha kalau terpilih nanti. APBD bakal kita bedah, kita pelototin nih SKPD. Kan sistem sekarang ada e-budgeting, bisa diawasin tuh,” kata Nurmansjah saat mengikuti diskusi ‘Ngobrol Bareng Cawagub DKI dari PSI’ di Conclave Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (06/03/2020).
“Yang arahin SKPD, ya wagub. Eh, sini dapet berapa lu. Eh, enggak ada dapet-dapetan ye, ini untuk rakyat,” tutur Nurmansjah mencontohkan seolah-olah sedang berbicara dengan SKPD.
Menurutnya, perlu sosok yang berani untuk menjadi ‘preman’ di DKI. Nurmansjah pun berterus-terang ia cocok dengan gaya kepemimpinan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam hal membasmi korupsi. “Jadi emang harus ada preman di DKI itu. Saya cocok dengan gaya Ahok,” kata Nurmansjah.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI menggelar adu debat dua calon wagub. Debat ini fokus pada pembahasan soal banjir. PSI mendatangkan tiga panelis yang akan melontarkan pertanyaan dan menilai jawaban dua Cawagub DKI. Kedua calon dipersilakan menjawab dengan durasi tertentu. Dua calon itu, yakni Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar mengatakan diskusi ini berupaya untuk menggali lebih jauh kedua sosok yang salah satunya akan mendampingi Gubernur DKI terpilih di masa sisa 2,5 tahun pemerintahan. (*)
*Sumber : rmol.id
.
.