Cinderella Escorts, Dampak Sistem Kapitalis Liberal

0
578
Ummu Dzakiyah/Ist
“Motif dari menjual keperawanan ini pun beragam, ada yang beralasan untuk membiayai kuliah, membantu perekonomian keluarga, bahkan ada pula yang hanya ingin mendapat uang untuk bepergian,”

Oleh : Ummu Dzakiyah

Jakarta | Lapan6Online : Baru- baru ini lagi viral berita karena himpitan kebutuhan ekonomi, Fela wanita asal Indonesia rela jual keperawanan dan Laku Rp19 Miliar (Rabu, 12 Februari 2020) melalui agensi online. (Dilansir dari Grid.ID), Fela mengikuti seleksi sebuah agensi yang berbasis di Jerman.

Agensi ini bernama Cinderella Escorts (EC) dan memang menyalurkan penjual keperawanan kepada para pembeli dari seluruh dunia.

Sistem jual-beli ini bersifat lelang, di mana penawar dengan harga tertinggi yang akan berhasil. Nama Fela bukanlah nama sebenarnya. Fela adalah nama pemberian dari Cinderella Escort untuknya.

Nama aslinya masih dirahasiakan. Tapi disebutkan ciri-ciri Fela, yaitu:
– Seorang gadis berusia 21 tahun.
– Tinggi badan 160 cm dan berat badan 53 kg.
– Rambut hitam, dll

Disebutkan juga di laman tribun bahwa pemenang pembeli keperawanan Fela adalah pengusaha asal Jepang. Kasus seseorang menjual keperawanannya sering terjadi. Rata-rata alasannya karena ekonomi. Sama seperti Fela yang ingin menafkahi keluarganya.

Tren menjual keperawanan akhir-akhir ini sedang marak di beberapa negara, seperti Jerman, Prancis, Rumania dan negara lainnya.

Motif dari menjual keperawanan ini pun beragam, ada yang beralasan untuk membiayai kuliah, membantu perekonomian keluarga, bahkan ada pula yang hanya ingin mendapat uang untuk bepergian.

Tarif yang ditawarkan pun tak main-main, nominalnya bisa mencapai £ 1 juta (Rp 38 miliar). Para wanita yang menawarkan dirinya pun dibilang masih sangat muda, mulai 18 tahun. Biasanya, pelanggan yang mengikuti pelelangan berasal dari para pebisnis kaya.

Adalah Cinderella Escort, sebuah agensi yang menaungi para perawan yang ingin menjual keperawanannya untuk sejumlah uang. Dua orang yang mengatur pelelangan adalah Aleexandra Kefren dan Giselle yang keduanya juga telah menjual keperawanan mereka pada agensi yang sama.

Sementara orang yang menjalankan agensi ini adalah Jan Zakobielski yang menjalankan bisnisnya di kediaman orang tuanya di Dortmund, Jerman dengan sistem website.

Zakobielski telah meraup keuntungan hingga jutaan poundsterling dari bisnis yang dijalankannya tersebut.

Dengan banyaknya pro dan kontra, kenyataannya semakin banyak pula wanita muda yang ingin menjual keperawanannya demi sejumlah uang yang menggiurkan.

Tidak mengherankan hal semacam itu terjadi di negeri ini yang notabene menganut sistem kapitalis liberal. Dimana orang kaya bebas berbuat semaunya karena uang bisa membeli segalanya termasuk keperawanan atau kesucian seorang wanita.

Jangankan dibeli dengan milyaran yang di warung remang- remang saja dibeli murah dikasihkan asalkan dapat uang untuk makan keluarga.

Berbeda 180° dengan sistem Islam yang sangat menghargai seorang perempuan,untuk menjaga kehormatan seorang wanita rela berperang.

Pun demikian penjagaan Islam sampai ke tataran individu melalui penanaman akidah islamiah pada individu muslim sehingga ketika melakukan pelanggaran akan merasa terbebani jika belum mendapatkan sanksi sesuai hukum Islam sebagaimana kisahnya seorang perempuan yang diriwayatkan oleh Imran bin al-Husain al-Khansa.

Perempuan yang berzina itu menghadap Rasulullah dan memohon ampun untuk didoakan karena ia ingin bertaubat. Bukan hanya itu, perempuan itu ternyata telah mengandung anak hasil perselingkuhannya dengan pria lain.

“Ya Rasulullah, aku telah berzina. Padahal aku sudah menikah. Dan aku hamil dari perzinaan ini ya Rasullah. Sucikan aku dengan hukuman mati sebagaimana perintah Allah SWT dalam Alquran,” katanya sambil menangis kepada Rasulullah.

Dalam hukum Islam, seorang pezina baik laki-laki maupun perempuan itu dihukum rajam. Yakni dilempar batu sampai meninggal dunia. Perempuan itu terus memohon kepada Rasulullah supaya dihukum rajam agar dibebaskan dari dosa-dosanya.

“Ya Rasulullah, sucikan aku dari dosa yang telah kulakukan. Aku telah melanggar Allah. Bagaimana nantinya aku akan bertemu Allah,” ujarnya.

Namun Rasulullah memalingkan wajahnya dari perempuan itu. Hingga terus-menerus sebanyak empat kali ia melakukan hal sama. Rasulullah menganggap bahwa perempuan ini sedang mabuk, dan berkata, “Kembalilah sampai anakmu lahir,” kata Rasulullah kepada perempuan itu.Kemudian perempuan itu pergi dan kembali ke Rasulullah setelah sembilan bulan.

“Ya Rasulullah, aku perempuan yang datang padamu dan hamil karena berzina. Dan memintamu memberi hukuman mati dari Allah, tetapi kamu menyuruhku pulang sampai bayinya lahir. Dan sekarang aku sudah melahirkan bayiku, tolong aku dari dosa ini!”

Rasulullah pun berkata, ia bisa datang menemuinya lagi setelah anak itu lepas dari air susu. Tak disangka, perempuan datang lagi sambil membawa pulang yang membawa dua tahun. Lalu membahasnya kepada Rasulullah.

Melihat kesungguhan perempuan itu untuk bertobat, akhirnya hati Rasulullah tergerak. Dia meminta sahabatnya untuk membawa bayi tersebut. Kemudian perempuan itu diikat dan dirajam oleh orang-orang hingga meninggal dunia.

Rasulullah pun memastikan perempuan itu benar-benar tobat dan semua dosanya berguguran karena ketulusannya memohon ampunan Allah SWT. “Dosa wanita itu hilang seperti hari dia terlahir,” kata Rasulullah.

Hal semacam itu tidak akan terjadi tanpa sistem Islam karena racun kapitalis liberal telah membawa manusia bebas berbuat tanpa mempertimbangkan dosa atau berpahala. GF/RIN/Lapan6 Group

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini