Peran Sultan Zainail Abidin Syah Dalam Pertahankan Kedaulatan NKRI

0
912
“Sultan Zainal Abidin Syah kemudian ditetapkan sebagai Gubernur Pertama Perjuangan Pembebasan Irian Barat pada pada 23 September 1956 di Soa-Sio Tidore,”

Jakarta | Lapan6Online : Pemda Tidore dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) akan melangsungkan Seminar Nasional tentang Peran Sultan Zainal Abidin Syah dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan memori sejarah bangsa Indonesia akan peran Sultan Zainal selepas Proklamasi 1945.

Tidore sebagai kerajaan maritime yang memiliki luas wilayah kekuasan sangat luas meliputi sebagian Maluku dan Papua menyatu dalam NKRI salah satu atas jasa Sultan Zainal Abidin Syah.

Dalam acara tersebut, Kasubdit Ketahanan Seni dan Budaya, DRA. Elly Yuniarti, MM membacakan Sambutan Mendagri dan sekaligus membuka acara Seminar Nasional “Peran Sultan Zainail Abidin Syah Dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI”.

Seminar dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dilaksanakan di Aula Latief Hendraningrat Universitas Negeri Jakarta, pada Kamis (12/03/2020).

Kegiatan ini juga untuk mengusulkan Sultan Zainal Abidin Syah sebagai salah satu Pahlawan Nasional dari Kesultanan Tidore.

Seminar dihadiri oleh Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Sultan Tidore yang juga anggota DPD RI dari Prov Maluku Utara, Walikota Tidore, Walikota Ternate, Wakil Walikota Ambon, putra Sultan Zainal Abidin Syah dan Rekor UNJ.

Acara dibuka ditandai dengan pemukulan Tifa oleh wakil Kemendagri, Rekor UNJ & Wakil Ketua DPD RI. Adapun Narasumber seminar diantaranya dari Arsip National RI, Akademisi UNJ, Mantan Rekor Universitas Pattimura dan Sultan Tidore.

Sultan Zainal Abidin Syah merupakan Gubernur Irian Barat yang diangkat oleh Presiden Sukarno.

Sultan Zainail Abidin Syah

Zainal Abidin Syah adalah Sutan Tidore (1947-1967). Ia memiliki peranan penting di dalam sejarah perebutan kembali Papua Barat. Pada 17 Agustus 1956, Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan Provinsi Perjuangan Irian Barat dengan Ibu Kota sementara di Soa-Sio Tidore.

Soekarno memutuskan hal itu dengan alasan Papua serta pulau-pulau sekitarnya merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Tidore sejak ratusan tahun lalu.

Sultan Zainal Abidin Syah kemudian ditetapkan sebagai Gubernur Pertama Perjuangan Pembebasan Irian Barat pada pada 23 September 1956 di Soa-Sio Tidore. Kemudian, pada tahun 1962 dia diperbantukan di Kementerian Dalam Negeri sampai tahun 196. Ia wafat pada 4 Juli 1967 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kapahaha Ambon. Rubianto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini