Jakarta, lapan6online.com : Sebelumnya diberitakan, Australia ragu dengan keakuratan data corona di Indonesia. Hal itu menyikapi tidak meratanya fasilitas kesehatan di setiap daerah di Indonesia yang membuat corona sulit terdeteksi.
Akibatnya, 69 orang dilaporkan secara resmi positif terinfeksi corona. 4 orang meninggal dunia. Data tersebut update pada Jumat (13/3/2020) kemarin.
Meningkatnya korban corona di Indonesia, membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil langkah untuk menyurati langsung Presiden Joko Widodo.
Dalam surat itu, WHO meminta Presiden Jokowi melakukan sejumlah langkah, termasuk mendeklarasikan darurat nasional virus corona.
Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Thedros Adhanom dan dikirimkan ke Jokowi pada 10 Maret lalu. Surat itu juga diteruskan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah membenarkan surat tersebut. “Betul,” kata dia seperti dilansir Kompas.com lewat pesan singkat.
Dalam surat itu, Thedros awalnya mengapresiasi upaya pemerintah RI dalam menangani corona. Ia menyebutkan, setiap negara harus melakukan langkah terukur untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali muncul di China ini.
Sayangnya, di beberapa negara WHO menemukan adanya sejumlah kasus tak terdeteksi yang membuat penyebaran virus ini meluas dan akhirnya menyebabkan banyak korban jiwa.
Oleh karena itu, kata Thedros, WHO terus mendorong setiap negara untuk terus melakukan uji laboratorium terhadap orang yang dicurigai telah terinfeksi virus corona.
“Khususnya di negara yang memiliki populasi besar dan fasilitas kesehatan yang tak merata di setiap wilayah,” kata Thedros. Thedros menekankan bahwa deteksi dini adalah faktor penting untuk dapat memetakan penyebaran virus ini dan melakukan upaya pencegahan.
Juru bicara pemerintah RI untuk kasus corona (Covid-19) Achmad Yurianto merilis jumlah pasien positif virus corona di Indonesia menjadi 69 kasus.
Jumlah itu didapat berdasarkan hasil tracing kontak atau pelacakan kontak dari pasien sebelumnya. Pasien tambahan pertama yang teridentifikasi adalah pasien nomor 35, perempuan 57 tahun, meninggal dunia.
“Pasien nomor 36, perempuan 37 tahun masuk ke RSPI dengan menggunakan ventilator, mengalami perburukan dengan cepat kemudian meninggal. Setelah kita lakukan pemeriksaan ternyata positif,” kata Yuri dalam keterangan pers Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
(*/RedHuge/Lapan6online)