“Ada 3 unit lift melayani blok B yang berlantai 8, tidak berfungsi. hanya satu yang beroperasi sehingga berdampak pasien mendapatkan makanan pukul 18.12 WIB. Padahal lift itu baru direnovasi bulan januari 2020.”
Jakarta, Lapan6online.com : Kabar tak sedap muncul dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Rumah Sakit ini dikabarkan mengecewakan salah satu pasien yang tengah dirawat yang diduga tidak sesuai dengan SOP Pelayanan.
Thomson Gultom mengaku mengalami pengalaman pahit saat dirawat di kamar 802, Blok B, Lantai 8, RSUD Koja, pada Jumat (13/3/2020) kemarin.
Thomson yang berprofesi sebagai Wartawan ini diketahui merupakan calon Koordinator Wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut).
Thomson menuturkan, saat itu dia mengalami demam tinggi dan batuk panjang sehingga dirawat di RSUD Koja. Sekira pukul 13.00 WIB, Thomson kehabisan infus. Istrinya, Herlyna Butarbutar sudah bolak balik meminta kepada perawat supaya mengganti infus yang sudah kosong dengan infus yang baru. Namun permintaan Herlina itu tidak dilayani perawat.
“Sabar Bu! Nanti kita jalan sekalian Keliling,” ujar perawatan itu seperti dikutip Lapan6online dari situs Radaronline.id. Namun faktanya, perawat baru datang pukul 17.00 WIB.
Itupun sudah untuk semua pasien, bukan khusus untuk Thomson Gultom padahal kebutuhan Thomson mendesak.
Hal yang sama terulang kembali, infus yang dipasang pukul 17.00 WIB sudah habis pukul 20.00 WIB. Namun sayangnya, bel yang tersedia di ruang pasien tidak berfungsi. Herlina kembali bolak-bolak memberitahu suster bahwa infus Thomson Gultom sudah habis.
Infus baru dipasang pukul 23.00 WIB, setelah terlebih dahulu diancam bahwa pelayanan buruk di RSUD Koja akan diberitakan. “Suami saya wartawan. Siaplah kalian besok jadi bahan berita,” ujar Herlina kepada perawat itu. Sang perawat itu pun langsung bergegas membawa 2 botol infus.
Dugaan Pelayanan tak Sesuai SOP
Saat perawat itu memasang infus, Thomson mengajukan pertanyaan bagaimana SOP (standar operasional prosedur) pelayanan RSUD Koja.
Setelah diajukan sejumlah pertanyaan, Thomson mengatakan, terjawablah sudah pelayanan itu sudah tidak sesuai SOP.
“Ada 3 unit lift melayani blok B yang berlantai 8, tidak berfungsi. hanya satu yang beroperasi sehingga berdampak pasien mendapatkan makanan pukul 18.12 WIB. Padahal lift itu baru direnovasi bulan januari 2020.” Ujar Thomson.
Bukan itu saja, menurut Thomson, WC dilantai 8 juga berbau busuk atau berbau tidak sedap. “Hal ini jelas mengganggu para pasien yang dirawat,” tandasnya.
Saat berita ini dirilis, pihak RSUD Koja belum dapat dikonfirmasi terkait dengan SOP dan pemberitaan miring soal adanya Lift yang tak beroperasi serta WC yang berbau busuk. Berita belum terkonfirmasi.
(RedHuge/Lapan6online.com)