Jakarta, Lapan6online.com : Musyawah Daerah (MUSDA) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta kini menjadi sorotan para Senior KNPI. Salah satunya adalah Rudy Darmawanto.
Diketahui Musda KNPI DKI Jakarta molor hingga dua tahun berjalan, padahal menurut AD-ART toleransi pelaksanaan Musda Itu dilakukan selambat-lambatnya 6 bulan dari akhir periode masa baktinya, namun kenyataanya lebih dari 6 bulan waktu yang diisyaratkan oleh ketentuan KNPI sendiri, hingga hari ini belum terselenggara.
“Belum lagi Soal beda pandangan kepengurusan akibat adanya dualisme KNPI Pusat, bahkan tak cuma dualisme, namun empatisme,” ujar Rudy Darmawanto kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/3/2020).
Oleh karena itu, Rudy mengatakan, mewakili para senior dan alumni KNPI serta sebagaimana arahan Ketua Alumni KNPI DKI Jakarta soal pergantian pengurus melalui penyatuan penyelenggaraan Musda KNPI DKI Jakarta atau Musda KNPI DKI Satu untuk segera menggelar Musda KNPI secepatnya.
“Saya mengharapkan semua pihak baik Sdr Ketua Ichwanul Muslimin alias Anul (versi DPP Haris), Ketua Gusti Arief (versi DPP Fath/Aziz) dan Ketua Carateker Rahmat Ariyanto (versi DPP Fajri) untuk bersama memberikan contoh dan keteladanan, duduk bersama menentukan sikap bersama agar segera terselenggaranya Musda KNPI DKI Jakarta,” ucapnya.
Menurut Rudy, secara moral, sebenarnya Pimpinan OKP sebagai MPI atau steak holder KNPI DKI dapat melakukan tindakan untuk mengelar Musda tanpa mereka.
Khususnya KNPI versi Anul yang telah melakukan konsolidasi hingga 5 wilayah dan Adanya MoU di depan Forum Alumni serta pertimbangan saran dari Ketua Alumni M. Taufiq.
“Tinggal kami mengundang DPP semua versi untuk melakukan pertemuan dan mengelar ‘Musda Bersama’, akan tetapi mengingat eksistensi kepengurusan KNPI DKI khususnya KNPI Versi Ketua Anul yang telah melakukan konsolidasi Hingga tingkatan 5 wilayah, dan pertimbangan saran Ketua Alumni M. Taufiq maka lebih bijak bila Musda KNPI DKI dilaksanakan secara bersama oleh mereka.” Imbuh Rudy.
Senior KNPI ini menekankan, tinggal senior dan MPI melakukan supervisi terhadap kepastian soal Kapan penyelenggaraan Musda-nya.
Menurut dia, soal Musda KNPI DKI SATU itu sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh KNPI DKI Jakarta ketika saat Ridha Sabana dan Arief Rahman menjadi Ketua KNPI DKI Jakarta.
“Artinya sudah ada yurisprodensi-nya terhadap penyelenggaraan Musda penyatuan,” kata Rudy.
Namun begitu, Rudy mengakui, ada kekecewaaan yang dirasakan dirinya dan para senior KNPI, tetapi sayangnya, dia tidak bisa menilai di luar forum.
“Saya dan semua senior Kecewa dengan keberadaan DPD KNPI DKI Jakarta semua versi, tetapi saya tidak bisa menilai di luar forum tetapi ini kecelakaan organisasi.” tegas Rudy.
Mengapa demikian? Menurut Rudy, mereka tidak melaksanakan amanat Musda-nya untuk konsolidasi yang benar.
“Konsolidasi di tingkat DPD dengan Musda dan pergantian pengurus, Iya.. Tapi prasyarat Organisasi, antara lain Rakerda atau Rapimda sebagaimana amanat AD ART tidak dilaksanakan oleh mereka, ini adalah kecelakaan organisasi sepanjang sejarah KNPI DKI itu ada,” tukasnya.
Kendati begitu, Rudy berharap semua bisa saling legowo dan berjiwa besar demi untuk KNPI ke depan.
“Tapi ya sudahlah.. saya berharap saling legowo dan berjiwa besar. Lihiat KNPI ke depan sebagai bagian integral masyarakat Jakarta.” tandasnya.
(RedHuge/Lapan6online)