Jakarta, lapan6online.com : Nilai tukar rupiah semakin tidak berdaya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) perdagangan Senin (23/3). Mengutip Bloomberg, pukul 08.01 WIB, rupiah pasar spot ke level Rp 15.975 per dolar AS atau melemah 0,09% dari sesi sebelumnya.
Level tersebut sekaligus menempatkan rupiah pada rekor pelemahan terdalam. Mata uang Garuda ini telah melemah sembilan hari beruntun. Wabah virus corona masih menjadi biang kerok penggerus nilai tukar rupiah.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, setiap data yang menunjukkan pertumbuhan kasus virus corona di Indonesia dan meningkatnya jumlah korban meninggal akan menggerus rupiah.
“Sentimen pasar di Senin (23/3/2020) tergantung kebijakan pemerintah terkait wabah ini. Selain itu, kondisi penanganan virus corona di AS dan Eropa juga berpengaruh,” jelas dia.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menambahkan, intervensi yang dilakukan BI di pasar spot dan DNDF serta Surat Utang Negara (SUN) diharapkan bisa menjadi sentimen positif. “Kemungkinan rupiah bisa berhenti melemah dan rebound,” kata dia.
Lukman memperkirakan, rupiah bergerak di Rp 15.600-Rp 16.000 per dolar AS. Sedang Josua menghitung rupiah bergerak antara Rp 15.900-Rp 16.300.
Akhir pekan lalu (20/3), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,3% ke Rp 15.960 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 3,57% menjadi Rp 16.273 per dolar AS. (Kontan.co.id)