“Kepada rekan-rekan para Pedagang Pasar, Pedagang Kaki Lima, dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar tetap tenang dan tidak panik. Namun selalu berhati-hati dan waspada dalam berinteraksi dengan konsumen terkait merebaknya wabah Virus Corona di Indonesia. “
Jakarta | Lapan6Online : Ketua Umum Aliansi Perdagangan Pasar Seluruh Indonesia (APPSINDO) Hasan Basri SH.,MH., dalam pers rilisnya, pada Senin (23/3/2020) malam.
Ia mendukung himbauan pemerintah melalui presiden Republik Indonesia Joko Widodo serta adanya keputusan Gubernur DKI Jakarta, No. 337 tahun 2020 Tentang penetapan status tanggap darurat bencana wabah Covid 19 di wilayah DKI Jakarta.
Terkait itu, Hasan Basri juga mendukung Maklumat Kapolri No. MAK/2/III/2020 Tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebab virus Corona (Covid-19).
“Kepada rekan-rekan para Pedagang Pasar, Pedagang Kaki Lima, dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar tetap tenang dan tidak panik. Namun selalu berhati-hati dan waspada dalam berinteraksi dengan konsumen terkait merebaknya wabah Virus Corona di Indonesia. “Jelasnya.
Selain itu, ia juga menghimbau para pedagang untuk tidak menaikan harga barang, tidak menimbun stok barang serta tidak melayani konsumen membeli barang yang melebihi kebutuhan sehari-hari.
“Dalam kondisi seperti ini dibawah bayang-bayang Covid-19 yang merebak hampir di 197 Negara, saya minta para pedagang selalu waspada dan mematuhi apa yang disarankan pemerintah. Kondisi rawan seperti ini, para pedagang sangat rentan terjangkit virus Corona, untuk itu tetap menjaga sterilisasi tubuh dan lingkungan. “Papar Basri.
Sejalan dengan itu, ia mengingatkan bahwa pedagang pasar adalah pahlawan Bangsa yang tetap memberikan pelayanan ekstra atas kebutuhan masyarakat dalam kondisi apapun, sperti halnya kondisi saat ini dengan merebaknya virus Corona.
“Untuk itu APPSINDO meminta kepada para pedagang dimanapun berada agar mampu meringankan beban rekan-rekan pedagang kecil dan kuli pasar yang kesulitan memenuhi kebutuhan atas makanan sehari-harinya yang diakibatkan daya beli pasar dalam kondisi yang terendah atau sepinya konsumen. “Pungkas Basri. TWS