“Penjualan kami meningkat 800 persen. Persediaan saya masih ada, tetapi sebentar lagi bisa habis,”
Washington, Lapan6online.com : Wabah corona mengganas di Amerika Serikat (AS) dengan korban positif dan korban tewas yang terus membengkak, hal ini memicu kekhawatiran terjadinya gejolak ekonomi yang berakibat pada kerusuhan. Akibatnya, masyarakat di sejumlah daerah di AS memborong senjata api untuk pengamanan.
AFP melansir sebagaimana dirilis CNN pada Jumat (27/3/2020), sejumlah toko senjata api di Amerika Serikat melaporkan penjualan mereka meningkat dalam dua pekan belakangan, pasca merebaknya wabah virus corona, diduga hal itu berkaitan dengan kekhawatiran yang ada di benak penduduk AS jika terjadi gejolak sosial sebagai dampak pandemi virus corona.
“Penjualan kami meningkat 800 persen. Persediaan saya masih ada, tetapi sebentar lagi bisa habis,” kata pemilik toko senjata Dong’s Guns, Ammo and Reloading, David Stone, di Tulsa, Oklahoma.
Stone mengatakan kebanyakan pembelinya saat ini adalah mereka yang masih awam soal senjata api. Makanya mereka tidak banyak memilih dan membeli apapun jenis senjata yang tersedia.
“Ini karena kekhawatiran akibat virus corona. Saya sendiri tidak mengerti dan saya pikir hal itu tidak beralasan,” ujar Stone.
85.480 Kasus Positif dan 1,296 Tewas
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari ini, ada 63.570 kasus virus corona di Amerika Serikat, dengan 884 kematian. Namun, menurut data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, ada 85.840 kasus virus corona di AS, dengan 1.296 orang meninggal dan 753 orang sembuh.
Sejumlah pakar berpendapat jika Presiden AS, Donald Trump, tidak mengambil langkah terobosan yang jitu, maka negara tersebut bisa bernasib sama seperti Italia. Yakni terus terjadi lonjakan kasus dan jumlah kematian yang cukup tinggi.
Bahkan, jumlah kematian virus corona di Italia sudah melampaui China yang menjadi awal pusat penyebaran sumber penyakit Covid-19 tersebut.
Sejumlah pemilik toko senjata di AS selain Stone juga mengatakan hal yang sama. Mereka menyaksikan penjualan senjata meningkat karena orang-orang khawatir jika kondisi layanan kesehatan dan ekonomi terganggu sebagai dampak virus corona maka bisa memicu gejolak di masyarakat. Demikian dilaporkan.
(AFP/CNN/RedHuge/Lapan6online)