Peralatan Medis dari China yang Dikirim ke Eropa Bermasalah

0
54

Jakarta, Lapan6online.com : Belanda melaporkan telah menarik ratusan masker made in China yang bermasalah. Masker itu merupakan bantuan China untuk Belanda. Ternyata bantuan yang dianggap bermasalah itu juga terjadi di negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol.

Negara-negara Eropa pun menolak bantuan perlatan medis dari China tersebut. Alasan penolakan karena ribuan peralatan tersebut tidak sesuai dengan standar, beberapa bahkan cacat dan tidak berfungsi. Seakan-akan produk medis yang disumbangkan tersebut adalah hasil dari “cuci gudang”.

Sebagai catatan, Belanda mengungkapkan telah menarik kembali 600 ribu masker wajah karena filternya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Padahal, setelah tiba dari China pada 21 Maret yang lalu, bantuan tersebut telah didistribusikan kepada para petugas medis. Alhasil, pemerintah Belanda mengaku akan menangguhkan sisa kiriman bantuan lainnya.

“Sekarang sudah diputuskan untuk tidak menggunakan kiriman ini,” tegas pihak Kementerian Kesehatan Belanda pada Sabtu (28/3/2020)lansir situs nasional, Gelora. .

Selain Belanda, Spanyol juga merasakan hal yang sama. Mereka telah membeli ratusan ribu test kit dari China. Namun, hampir sebanyak 60 ribu test kit buatan Shenzhen Bioeasy Biotechnology nyatanya tidak akurat.

Untuk persoalan ini, China berkelit. Kedutaan Besar China di Spanyol mengungkapkan perusahaan Shenzhen Bioeasy Biotechnology tidak memiliki lisensi resmi dari otoritas medis China untuk menjual produknya.

Namun, alasan itu seketika gugur setelah Turki juga menyatakan bahwa mereka menemukan beberapa test kit yang dipesan dari perusahaan-perusahaan China tidak akurat.

Di mana hanya 350 ribu test kit yang terbukti akurat dan bekerja dengan baik, seperti yang dikutip dari BBC.

Banyaknya peralatan medis sumbangan China yang terbukti rusak telah memberikan harapan palsu di tengah krisis yang melanda saat ini.

Bagaimana tidak, menurut data dari Johns Hopkins pada Selasa (31/3/2020), jumlah infeksi corona di seluruh dunia saat ini sudah di atas angka 800 ribu. Saat ini, Spanyol bahkan sudah melampaui China dengan 94.417 kasus, Belanda dengan 12.662 kasus, dan Turki dengan 10.827 kasus.

Dengan semakin banyaknya kasus, kebutuhan akan peralatan medis pun semakin tinggi dan semakin ditunggu-tunggu. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini