Manila, Lapan6online.com : Wabah corona di Filipina membuat Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali berlaku tegas dengan memerintahkan menembak mati siapapun yang melanggar aturan lockdown dan membahayakan nyawa orang lain terutama dokter dan pekerja medis.
Untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19, Duterte memberlakukan lockdown selama sebulan di pulau Luzon. Duterte memerintahkan polisi dan militer untuk menembak mati siapa pun yang melanggar.
Menurut dia, penembakan hingga mati merupakan peringatan bagi semua agar mengikuti pemerintah.
“Ikuti pemerintah saat ini karena sangat penting bahwa kita memiliki perintah,” tegas dia dalam pidato nasional yang disiarkan stasiun televisi setempat pada Rabu malam (2/4/2020).
Perintah tembak mati dikeluarkan Duterte setelah warga miskin di daerah kumuh di Kota Quezon Manila melakukan protes di sepanjang jalan raya akibat kebijakan lockdown yang menyebabkan warga kelaparan.
Warga mengatakan belum mendapat bantuan paket makanan dan pasokan kebutuhan lainnya sejak Lockdown diumumkan hampir dua pekan lalu.
Bagi Duterte protes warga di tengah pandemi corona dapat membahayakan dokter dan pekerja medis. Penularan virus pun mudah terjadi.
Merespon protes itu, Duterte menegaskan, jangan ada yang membahayakan dokter dan pekerja medis, sebab menurut dia adalah kejahatan serius. Dia pun memerintahkan tembak di tempat.
“Perintah saya kepada polisi dan militer, jika ada yang membuat masalah, dan hidup mereka dalam bahaya, tembak mati mereka!,” tandasnya, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (2/4/2020).
Sementara otoritas keamanan setempat telah mendesak para warga untuk kembali ke rumah, namun permintaan itu ditolak.
Sedikitnya 20 orang ditangkap dalam aksi tersebut tetapi tidak diberitakan apakah sudah ada warga yang tertembak atau belum.
Ketegasan Duterte soal tembak mati bukanlah hal baru. Sebelumnya perintah serupa telah dikeluarkan oleh Duterte untuk memberantas peredaran Narkoba.Meski dikecam dunia internasional dan aktivis HAM dunia, Eksekusi tembak mati pun tetap dilakukan tanpa ampun. Demikian Duterte.
(*/RedHuge/Lapan6online)