“Semua kena dampak kesulitan ekonomi yang luar biasa, jiwa dan hati manusia galau semua, hati banyak yang resah, tidak nyaman, tidak tentram jiwanya, kesulitan ekonomi sangat menghimpit manusia, kesehatan jiwa dan pikiran bisa jadi lemah dan bisa mempengaruhi penyakit lebih besar,”
Morotai | Malut | Lapan6Online : COVID-19 telah menyebar ke berbagai penjuru dunia, bahkan WHO telah menetapkan virus corona COVID-19 sebagai pandemik.
Virus yang mematikan ini, membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil langkah untuk menyurati langsung Presiden Joko Widodo. Dalam surat itu, WHO meminta Presiden Jokowi melakukan sejumlah langkah, termasuk mendeklarasikan darurat nasional virus corona.
Upaya dan langka yang terus dilakukan oleh pemerintah adalah untuk memutus penyebaran virus Corona di masyarakat.
Di Maluku Utara, terdapat sembilan kepala daerah di kabupaten/kota. Tetapi baru satu kepala daerah yang mengeluarkan paket kebijakan dengan membagikan sembako dan obat-obatan kepada masyarakat, karena pemda pulau morotai menerapkan lockstreel.
Adalah Bupati Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, Benny Laos, yang mengambil langkah cepat, tepat, untuk mengantisipasi penularan virus corona (covid 19) dengan memperlakukan lockstreel.
Sembilan kepala daerah di Provinsi Maluku Utara ini, tetapi hanya satu kepala daerah seperti Benny Laos, yang mengeluarkan paket kebijakan dengan membagi-bagikan sembako dan obat-obatan kepada masyarakat Kabupaten Pulau Morotai.
Benny Laos terus keliling dari desa ke-desa untuk membagi-bagikan sembako gratis kepada masyarakatnya. Bagi-bagi sembako kepada masyarakat Morotai bukan hari ini saja. Akan tetapi, menjelang ramdhan nanti, sembako gratis pun tetap juga dibagikan kepada masyarakat. Karena Pemda Pulau Morotai, Benny Laos, hadir untuk masyarakatnya.
Karena saat ini wabah COVID-19 sudah merebak dimana-mana. Lalu, bagaimana kita menyiapkan diri untuk menghadapinya? Banyak cara yang bisa kita lakukan termasuk sering-sering cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak sosial, berdiam diri di rumah dan lainnya. Menjaga kesehatan agar tidak mudah diserang oleh virus ini tentu merupakan bagian yang tidak terlepas untuk kita lakukan.
BL tidak peduli. Ia terus keliling daerahnya. Ia ke pasar-pasar. Ia mengajak salaman siapa saja yang ia temui. BL terus menyadarkan masyarakatnya bahwa Covid-19 menjadi musuh kita bersama.
Covid 19 membuat manusia berpikir dan manusia menundukan kepalanya sejenak. Dengan wabah ini, sarana peribatan pun di tutup. Misalnya perjalanan ibadah umroh, haji, di tutup, masjid, Gereja, Wihara, pure, juga di tutup.
Sementara tidak diizinkan sembahyang di rumah Ibadah, siapa yang mengatur ini, siapa yang memberi komando, kenapa semua terdiam, tidak berani protes, dan berunjuk rasa, semua tunduk dan patuh, siapa Gerangan yang punya POWER yang sangat luar biasa, ini lah tanda-tanda jaman peleburan dan penyaringan sudah dekat?
Covid 19 ini, semua kena dampak kesulitan ekonomi yang luar biasa, jiwa dan hati manusia galau semua, hati banyak yang resah, tidak nyaman, tidak tentram jiwanya, kesulitan ekonomi sangat menghimpit manusia, kesehatan jiwa dan pikiran bisa jadi lemah dan bisa mempengaruhi penyakit lebih besar.
Inilah rencana Tuhan yang sudah di atur sedemikian rupa, maka mulailah kita merenung yang mendalam, agar hidup ini semakin paham,Tuhan sudah punya kerinduan untuk umatnya dengan cara yang baik dan benar, serta dengan keiklasan dan ketulusan, maka terimalah keadaan ini dengan hati dan jiwa yang bersih.
Covid 19 hanya di pakai sebagai alat oleh Tuhan untuk menyadarkan manusia biar kembali kepada penyatuan diri antara pencipta dengan yang di cipta. (Ota-red)