Jakarta | Lapan6online.com | Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) terus mendapat sorotan dari tokoh-tokoh oposisi. Dua tokoh diantaranya yang paling frontal adalah M. Said Didu dan ekonom senior Faisal Basri yang tengah berseteru langsung dengan LBP.
LBP yang dikenal kerap membela Tenaga Kerja Asing asal China itu, sempat disebut oleh Faisal Basri sebagai orang yang lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19.
Terkait kritikan Said Didu dan Faisal Basri, Presiden Joko Widodo diminta bertindak tegas terhadap LBP.
Direktur Indonesian Resources Studies, (IRESS) Marwan batubara menilai Luhut merupaka sosok yang berbahaya di dalam pemerintahan Joko Widodo. Marwan meyakini, Jokowi memahami bagaimana publik saat ini tengah menyorot sepak terjang Luhut dalam pemerintahannya.
Sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, kata Marwan, Jokowi harus bertindak tegas dan membuktikan kepada masyarakat bahwa dia bukanlah petugas partai dan pemimpin boneka.
“Oleh sebab itu, sebagai pemimpin tertinggi, Jokowi harus segera bertindak terhadap LBP (Luhut Binsar Pandjaitan). Hal ini juga sekaligus untuk membuktikan bahwa Jokowi bukan hanya Petugas Partai atau pemimpin boneka!,” demikian kata Marwan Batubara, lansir situs politik RMOL, Sabtu (4/4/2020).
Marwan mengaku sependapat dengan kritikan Said DIdu dan Faisal basri bahwa Luhut lebih berbahaya dari Coronavirus-19 (Covid-19). Meski demikian, apa yang dilakukan oleh Luhut tetap dibawah pertanggung jawaban Jokowi sebagai pemimpin tertinggi.
“LBP itu punya Boss yang namanya Jokowi. Apa pun bahaya yg telah ditimbulkan oleh sikap dan kebijakan LBP, maka sebagai pemimpin tertinggi, semua itu harus menjadi tanggungjawab Jokowi”.
Sebelumnya, Faisal Basri melontarkan komentar dan kritiknya kepada LBP. Melalui akun Twitternya, Faisal menyebut LBP lebih berbahaya dari virus corona.
“Luhut Panjaitan lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19,” tandasnya.
(*/RedHuge/Lapan6online.com)