Poso, Lapan6online.com : Seorang pemuda bernama Qidam Al-Fariski Mofance (22 tahun), warga Desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir Utara tewas di tangan aparat pada Kamis, (09/04).
Ironisnya, Qidam Al Farisi (22) dituduh dan diberitakan di media terlibat jaringan MIT (Mujahidin Indonesia Timur), seperti dilansir oleh laman berita online radarsulteng.id pada Jumat, 10/4/2020.
Berdasarkan pantauan Kiblatnet di lapangan, Qidam punya masalah dengan keluarga dan hendak pergi ke Menado. Qidam kemudian kabur dari rumah dengan membawa ransel lewat belakang Polsek Pesisir Utara di Desa Membuke, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
“Iya, (Qidam ini, red) masih anak sekolah, dia dimarahi neneknya, dibilang jangan pergi, tapi anak ini malah pinjam uang sama tetangga untuk sewa oto pergi Manado, dia lari dari rumah bawa tas ransel lewat belakang Polsek Poso Pesisir Utara, Kong polisi kira dia orang gunung, akhirnya didor,” ujar salah seorang kerabat yang menolak disebutkan namanya kepada Kiblat.net pada Sabtu, (11/04).
Dalam sebuah tayangan video, saat diterima keluarga jenazah Qidam nampak penuh dengan luka tusuk, sayatan memanjang di sisi tubuh dan luka tembak.
Berdasarkan keterangan keluarga, leher Qidam dalam kondisi patah. Kulit paha hingga dekat kemaluan terlihat disayat memanjang. Selain itu ditemukan juga luka tusukan pisau di leher dan sayatan di dada sebelah kiri dan kanan. Tak hanya itu, bekas luka tembakan juga nampak di dada depan hingga tembus belakang.(*)
Sumber: Kiblat.net/Gelora.co