Teheran | Lapan6online.com | Di tengah Pandemik Covid-19 yang terus mengganas di Amerika Serikat (AS), Iran kembali melancarkan psywar dengan menyiapkan drone tempur yang mempunyai jangkauan hingga 1.500 kilometer (Km) jauhnya.
Meski belum diketahui namanya, Drone Pembom terbaru itu berkemampuan tinggi dan dapat dipersenjatai rudal dalam sebuah misi tempur. Dengan demikian, akan mudah bagi Iran menyerang AS jika diperlukan.
Iran terus meningkatkan persenjataannya terutama rudal balistik dan drone tempur berkemampuan tinggi yang dapat meluncur jarak jauh.
Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami mengumumkan tentara Iran memperoleh drone yang mampu tempur dengan jangkauan 1.500 kilometer (Km). Hal tersebut disampaikan Hatami di televisi negara. Drone ini memiliki kemampuan handal berupa kemampuan memonitor.
“Memonitor pergerakan musuh dari jarak yang cukup jauh dan mampu melakukan misi tempur,” katanya pada upacara pengiriman di Teheran yang disiarkan di TV sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (18/4/2020).
Pesawat tanpa awak itu dilengkapi bom dan rudal, terbang di ketinggian hingga 13.716 meter, diproduksi oleh industri militer Iran dengan partisipasi universitas lokal.
Penguatan drone bagi Irab adalah elemen kunci dalam pengawasan perbatasan Iran, terutama perairan Teluk di sekitar Selat Hormuz, di mana seperlima dari aliran pasokan minyak dunia. Dengan kekuatan baru ini, Iran kembali memanaskan tungku permusuhannya dengan AS.
Sebelumnya, pasca terbunuhnya Jenderal Iran oleh serangan AS, Iran terus melancarkan provokasi yang menyulut situasi di Laut Arab dan Selat Hormuz memanas.
Baru-baru ini, provokasi Iran terjadi di Laut Arab. Dalam sebuah pernyataan, AS mengungkap, Iran meluncurkan 11 kapal militer Garda Revolusi Iran (IRGCN) bermanuver dengan kecepatan tinggi, mengepung kapal perang AS. Insiden ini terjadi saat 6 kapal AS berpatroli di Laut Arab pada Rabu (15/4/2020) kemarin.
Kapal Perang AS yang dikepung terdiri dari USS Lewis B.Puller, USS Paul Hamilton, USS Firebolt, USS Sirocco, USCGC Wrangell dan USCGC Maui.
Militer AS menyebut Iran sudah melakukan tindakan berbahaya dan melecehkan. Mengutip CNBC disebutkan, jarak kapal keduanya hanya sekitar 9 sampai 10 meter.
AS sempat terkejut setelah 11 Kapal-kapal Iran meluncur dengan kecepatan tinggi dan berulang kali melintas di belakang Kapal AS.
“Kapal-kapal IRGCN berulang kali melintasi belakang kapal-kapal AS pada jarak yang sangat dekat,” kata pernyataan itu.
(*/RedHuge/Lapan6online)
