“Zaman sdh berubah harusnya nggak perlu pakai logo utk pencitraan. Toh uang rakyat kembali ke rakyat. Bukan uang pribadi Presiden. Sy yakin rakyat tak butuh tas berlogo “banpres” tapi isinya,”
Jakarta | Lapan6Online : Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mencibir bantuan Presiden Jokowi untuk masyarakat di tengah Pandemi Corona yang saat ini sedang terjadi di Indonesia. Fadli Zon menilai rakyat lebih butuh isinya ketimbang logo bantuan presiden yang ia nilai sarat dengan pencitraan.
Ia juga mengingatkan kalau zaman sudah berubah. Tidak hanya itu, bantuan presiden pada hakikatnya menurut Fadli Zon juga berasal dari uang rakyat.
“Ini bansos (bantuan sosial) atau banpres (bantuan presiden)? Zaman sdh berubah harusnya nggak perlu pakai logo utk pencitraan. Toh uang rakyat kembali ke rakyat. Bukan uang pribadi Presiden. Sy yakin rakyat tak butuh tas berlogo “banpres” tapi isinya,” tulis Fadli Zon di akun Twitter miliknya.
@bendoganteng: Saya juga tidak butuh ocehan bang @fadlizon yg tidak bermutu ini sekarang jaman udah berubah saya tidak butuh wakil rakyat yg hanya bisa nyinyir yg engga jelas begini percumah anda jadi wakil rakyat tapi sayang anda terlalu bodoh
@KenAstayasa: Saya butuh masker 50jt Dam duit 11.000T…Mana???
@bintertmpubolon: Rakyat ga butuh ocehan anda bung!
@OrangKoslet: Kalau @jokowi ngga perlu isinya tapi pencitraannya sampai kpd masyarakat karena JKW tdk legitimate di mata masyarakat.
Meski paket sembako sudah tersedia, namun terjadi keterlambatan dalam produksi tas jinjing yang digunakan untuk mengemas sembako.
“Awalnya iya (sempat tersendat) karena ternyata pemasok-pemasok (tas) sebelumnya kesulitan bahan baku yang harus impor,” kata Juliari kepada wartawan, Rabu (29/4/2020).
Tas tersebut berwarna merah putih bertuliskan “Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19”.
Terdapat pula panduan singkat untuk menghadapi virus corona seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kontak fisik, hingga larangan mudik.
Di bagian atas ada logo Presiden Republik Indonesia dan di bagian bawah logo Kemensos.
Meski produksinya sempat mengalami keterlambatan, namun Juliari menyebut saat ini sudah tak ada masalah. Pemerintah bahkan sudah menambah perusahaan yang memproduksi tas tersebut.
“Sekarang supply kantong sudah lancar. Dan sebagai info, Sritex kami ajak kerja sama tidak dari awal. Mereka baru supply kantong sejak hari Rabu lalu,” kata Juliari.
Adapun paket sembako ini merupakan bantuan pemerintah pusat untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
Paket sembako dibagikan kepada 1,2 juta keluarga di DKI Jakarta dan 600.000 keluarga di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Paket sembako dengan indeks senilai Rp 600.000 per bulan tersebut akan digulirkan selama tiga bulan ke depan. Trbn/Red
*Sumber : Tribunnews.com