“Kalau hal ini terus berlanjut maka akan membuat kepercayaan rakyat kepada pemerintah bermasalah dan itu tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara ke depannya,”
Jakarta | Lapan6Online : Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas meminta pemerintah bersikap tegas dengan melarang kedatangan tenaga kerja asing (TKA), terutama dari China ke Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan terkait dengan wabah virus Corona atau Covid-19 yang tengah melanda Tanah Air. Saat ini Indonesia tengah berjuang memutus mata rantai penularan Covid-19 yang telah banyak menelan korban jiwa dan juga kerugian materi lainnya.
Anwar menegaskan kehadiran TKA yang masih bebas keluar masuk Indonesia tentu menyakitkan hati rakyat dan bangsa Indonesia. “Kalau hal ini terus berlanjut maka akan membuat kepercayaan rakyat kepada pemerintah bermasalah dan itu tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara ke depannya,” tegas Anwar dalam keterangan pers, pada Rabu (29/04/2020).
Anwar juga meminta agar seluruh lapisan masyarakat bersungguh-sungguh mematuhi ketentuan pemerintah dan protokol medis yang ditetapkan. Sebab, cara itu akan mempercepat bangsa Indonesia keluar dari pandemi Corona yang membahayakan.
“Mari kita hadapi wabah Covid-19 ini dengan bersungguh-sungguh dan bersama-sama mematuhi ketentuan pemerintah dan protokol medis yang ada karena dengan itulah diharapkan negeri kita bisa cepat keluar dari bencana,” ujar Anwar yang juga Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Lebih lanjut Anwar menyatakan ketika masyarakat secara kolektif mau mematuhi semua anjuran pemerintah selama pandemi ini maka kehidupan masyarakat akan bisa cepat pulih dan normal kembali.
Anwar pun menyerukan ke seluruh pihak untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan mengedepankan nilai gotong-royong dan tolong-menolong. Hal ini terutama untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan akibat wabah Corona. “Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dengan menyuburkan sikap tolong-menolong yang selama ini sudah menjadi jati diri kita,” tutur Anwar. Rls/red