USS Barry Diusir China, AS Kerahkan Pembom Nuklir

0
168
Pembom Nuklir AS, B-1B Lancer. (foto Net)

Washington | Lapan6online.com : Amerika Serikat (AS) bereaksi keras setelah Kapal perang mereka jenis kapal perusak USS Barry di usir China dari kawasan pulau Paracel di Laut Shina Selatan.

Insiden pengusiran itu dikonfirmasi Komando Southern Theatre atau Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Li Huamin.

Li mengatakan tindakan provokatif yang dilakukan pihak AS dengan mengirim USS Barry ke Paracel telah secara serius melanggar kedaulatan dan kepentingan keamanan China.

“(AS) sengaja meningkatkan risiko keamanan regional dan dapat dengan mudah memicu insiden yang tidak terduga,” kata Li Huamin pada Rabu 29 April 2020 lalu.

Merespon pengusiran itu, Militer AS mengirim dua pesawat pembom nuklir supersonik B-1B Lancer yang mampu membawa bom nuklir ke Laut China Selatan. Pengiriman pembom nuklir itu merupakan yang kedua kali dalam seminggu ini.

Dua pesawat itu meluncur ke kawasan perairan sengketa hari Rabu di tengah ketegangan yang semakin memanas antara Washington dan Beijing.

Angkatan Udara AS mengakui bahwa dua pesawat pembom Lancer telah melakukan penerbangan bolak-balik 32 jam dari South Dakota untuk melakukan operasi di Laut China Selatan sebagai bagian dari misi satuan tugas pembom.

“Operasi ini menunjukkan model angkatan kerja dinamis Angkatan Udara AS yang sejalan dengan tujuan Strategi Pertahanan Nasional yang dapat diprediksi secara strategis dengan kehadiran pembom yang terus-menerus, yang meyakinkan sekutu dan mitra,” demikian bunyi Angkatan Udara AS yang dikutip Lapan6online dari situs nasional Sindo, Sabtu (2/5/2020).

Pernyataan itu menambahkan bahwa Pentagon telah bergerak untuk mengadopsi sistem “kerja paksa yang dinamis” sebagai cara untuk menjaga lawannya lengah dengan memecah penyebaran rutin dan pergerakan pasukan.

Diketahui Agresifitas militer China di kawasan laut china selatan yang meningkat seiring pandemi global Covid-19 ditentang AS dan banyak negara-negara di dunia. Namun begitu, China terus membangun sejumlah pangkalan militer di kawasan laut china selatan yang diklaimnya sebagai bagian dari teritorial kedaulatan negara.

(*/RedHuge/lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini