Rocky Gerung : APBN Hancur

0
223
Foto :Net
“Itu kendala aturannya begitu, tapi kendala itu bisa tiba-tiba lenyap karena soal Covid ini. Saya coba bikin skenario juga, kalau presiden gagal menangani keadaan ini karena ketidakjelasan arah,”

Jakarta | Lapan6Online : Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut dukungan PDI Perjuangan (PDIP) kepada Jokowi kian memudar seiring dengan merebaknya Virus Corona. Menurutnya, jika Jokowi tak mampu mengatasi sejumlah masalah pemerintahan, PDIP akan turut menjadi sorotan.

Hal itu disampaikan Rocky Gerung dalam kanal YouTube Refly Harun, pada Minggu (03/05/2020). Pada kesempatan itu, mulanya ia menyinggung kemampuan Jokowi menangani Virus Corona.

“Itu kendala aturannya begitu, tapi kendala itu bisa tiba-tiba lenyap karena soal Covid ini. Saya coba bikin skenario juga, kalau presiden gagal menangani keadaan ini karena ketidakjelasan arah,” kata Rocky.

“Akibatnya APBN hancur, itu artinya legitimasi presiden berhenti itu.” Menurut Rocky, jika Jokowi gagal itu akan berpengaruh pada kondisi perekonomian, Tak hanya anggaran yang mulai habis, ia juga menyebut investor tak akan mau lagi berbisnis di Indonesia. Begitu legitimasi berhenti investor juga mulai menarik diri lagi,” terang Rocky.

“Begitu investor mulai menarik diri, bisnis berhenti lagi. Padahal kita tahu sumber bisnis partai, terutama partai pendukung rezim adalah bisnis oligarki itu.” Lebih lanjut, Rocky pun menyinggung peluang pemerintahan Jokowi berhenti sebelum 2024 mendatang.

Menurut dia, partai pendukung akan merasakan imbas jika Jokowi tak mampu menyelsaikan masa pemerintahan hingga 2024.

“Nah sekarang dia enggak punya bisnis partai-partai ini, jadi pasti sumber uangnya hilang,” jelas Rocky.

“Apalagi kalau Presiden Jokowi gagal memelihara momentum sehingga dia enggak nyampe 2024 dengan alasan macam-macam.”

“Bukannya kita inginkan tapi proses sosiologi bisa begitu kan,” imbuhnya. Tak hanya PDIP, sejumlah partai pendukung akan jatuh jika hal itu terjadi. “Kalau Presiden Jokowi berhenti sebelum 2024, seluruh partai pendukung langsung nyungsep,” terangnya.

“PDIP sudah hilang aura, Golkar, NasDem, maka timbul suasana baru itu.” Karena itu, menurutnya kini PDIP sudah berhati-hati memberikan dukungan untuk Jokowi.

“Itu sangat mungkin terjadi, karena itu kita anggap PDIP sekarang hati-hati memberi dukungan maksimal.”

“Karena kalau presiden salah yang disalahin PDIP juga kan,” tukasnya.

Di sisi lain, sebelumnya Jokowi mengungkapkan 5 skema besar yang disiapkan untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi Virus Corona.

Seperti yang Virus Corona telah memberikan dampak yang begitu besar bagi sektor ekonomi lantaran banyak aktivitas ekonomi yang berhenti.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi menegaskan perkonomian tetap harus terjaga. Sektor ekonomi yang menjadi perhatian khusus dari Jokowi adalah mereka para usaha mikro, kecil dan menengah.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi video di Istana Merdeka, Rabu (29/4/2020), yang tayang di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

“Ada lima skema besar dalam program perlindungan dan pemulihan ekonomi utamanya di sektor usaha mikro, usaha kecil dan menengah, termasuk program khusus bagi usaha ultra mikro dan usaha mikro yang selama ini tidak bersentuhan dan tidak terjangkau oleh lembaga keuangan maupun perbankan,” ujar Jokowi.

Untuk skema pertama menurut Jokowi adalah pemberian bantuan kepada pelaku UKM.

Menurutnya, mereka harus diperhatikan dan pastikan juga sudah terdaftar sebagai baian penerima bansos.”Skema program pertama untuk pelaku usaha UKM yang masuk kategori miskin dan kelompok rentan dari dampak Covid-19.”

“Kita harus memastikan bahwa mereka ini masuk sebagai bagian dari penerima bansos, baik itu PKH, paket sembako, bansos tunai, BLT Desa, maupun pembebasan pengurangan tarif listrik dan kartu prakerja,” jelasnya.

Kemudian skema kedua menyangkut pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sektor ini harus mendapatkan relaksasi dan restrukturisasi yang menyangkut perkreditan.

“Kedua skema intensif perpajakan bagi pelaku UMKM yang omsetnya masih di bawah 4,8 milyar per tahun,” kata Jokowi.

“Skema program yang ketiga adalah relaksasi dan restrukturisasi kredit UMKM dengan berbagai sub skema program, baik itu mengenai penundaan angsuran dan subsidi bunga penerima KUR, kredit ultra mikro (UMI), PNM Mekar, dan di pegadaian,” sambungnya.

Selanjutnya adalah berupa pemberian stimulus berupa modal kerja bagi UMKM. Jokowi juga meminta untuk diperluas kembali lantaran menurutnya yang terdampak Covid-19 lebih banyak.

Dirinya lalu berharap Kementerian Lembaga BUMN dan para pemerintah daerah untuk bisa membantu menghidupkan kembali sektor UMKM. “Skema yang keempat mengenai perluasan pembiayaan bagi UMKM berupa stimulus bantuan modal kerja.”

“Kemudian yang kelima Kementerian Lembaga BUMN dan Pemerintah Daerah harus menjadi buffer dalam ekosistem usaha UMKM terutama pada tahap awal recovery, konsolidasi usaha ini penting sekali,” jelasnya.

“Selain itu juga realokasi anggaran pemerintah daerah juga harus diarahkan pada program-program stimulus ekonomi yang meneyetok sektor UMKM ini,” pungkasnya. Trbn

*Sumber : TribunWow.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini