“Saya dari Fraksi Golkar dari Komisi VII melihat dan membaca ada indikasi permainan mafia kesehatan di Kemenkes yang seakan-akan membuat, membangun sebuah sistem yang sistem tersebut menolak produk-produk yang ada dalam negeri kita, di mana mendorong dan memprioritaskan produk-produk impor yang masuk,”
Oleh : Reni Tresnawati
Jakarta | Lapan6Online : Dalam keadaan genting akibat pandemi, masih saja ada oknum yang mencari kesempatan dalam kesempitan, demi kepentingan sendiri dan kroni-kroninya. Alat kesehatan (alkes) pun tak luput dari incarannya.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Maman Abdurrahman menuding ada mafia alat kesehatan (alkes) karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprioritaskan hasil impor di tengah pandemi Virus Corona.
Padahal, katanya, Kementerian Riset dan Teknologi menyatakan siap menyediakan semua jenis alat kesehatan.
“Saya dari Fraksi Golkar dari Komisi VII melihat dan membaca ada indikasi permainan mafia kesehatan di Kemenkes yang seakan-akan membuat, membangun sebuah sistem yang sistem tersebut menolak produk-produk yang ada dalam negeri kita, di mana mendorong dan memprioritaskan produk-produk impor yang masuk,” kata Maman dalam Rapat Kerja Gabungan yang disiarkan situs dpr go.id, Selasa (5/5).(CNN Indonesia).
Bukannya memasarkan produk-produk buatan sendiri, agar lebih hemat dalam kondisi pandemi seperti ini. Namun, ini malah mengimpor barang (alkes) dari luar. Mereka berdalih alkes dari luar lebih canggih dari produk dalam negeri. Yang lebih memprihatinkan lagi, yang berbuat begitu dari sektor kesehatannya sendiri, bisa dibilang ada mafia dalam rumah sendiri.
Sebenarnya hal seperti ini, banyak terjadi diberbagai kasus. Dan kini terjadi di saat pendemi covid 19. Memang yang namanya mafia selalu ada, baik di dalam maupun di luar, karena tabiat sistem kapitalis memang begitu, hanya ingin mendapatkan keuntungan dari setiap kasus yang ada, tak perduli rakyat menderita yang penting mereka bisa mengeruk keuntungan yang lebih.
Di sisi lain sebagai yang bergerak di bidang kesehatan, seharusnya mereka menjadi garda terdepan dalam menangani kasus covid 19 ini, bukan menyengsarakan rakyat yang terkena virus Corona, karena alat kesehatan yang tidak memadai, disebabkan alkesnya di jual belikan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Dan tidak ada tindakan sama sekali dari penguasa negeri ini.
Dengan melihat kejadian seperti itu, mau dibawa kemana negeri ini? Jalan satu satunya adalah mengadopsi nilai nilai islam yang bijak sebagai rahmatan lil alamin dan memberikan ketenangan kepada rakyatnya.
Apabila itu terwujud maka layanan kesehatan yang berkualitas di jamin kesediaannya. Semuanya digratiskan oleh negara bagi seluruh warganya yang membutuhkan tanpa membeda-bedakan status sosial, agama, ras.
Dengan pembiayaan bersumber dari Baitul Mal. Hal ini bisa dilihat dari tindakan Khalifah Umar bin Khathab. Beliau mengalokasikan anggaran dari Baitul Mal untuk mengatasi wabah penyakit lepra di Syam. Umat butuh dan rindu khilafah. Wallahu’alam. GF/RIN/Lapan6 Group