“Seperti yang dikatakan Lincoln, anda dapat membodohi beberapa orang sepanjang waktu dan membodohi semua orang beberapa saat, tetapi anda tidak bisa membodohi semua orang sepanjang waktu,”
China | Lapan6Online : Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan bantahan terhadap 24 “tuduhan tidak masuk akal” yang dilayangkan oleh para politisi Amerika Serikat atas penanganan wabah Covid-19.
Dalam suatu konferensi pers, Kemlu China membantah tuduhan-tuduhan yang dilayangkan oleh para politisi AS, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang mengklaim China telah menahan informasi mengenai virus corona baru. Bantahan tersebut tercantum dalam artikel setebal 30 halaman dengan 11 ribu kata yang diunggah di situs web Kemlu pada Sabtu malam (09/05/2020) yang dibacakan pada konferensi pers, pada Minggu (10/05/2020) kemarin.
“Seperti yang dikatakan Lincoln, anda dapat membodohi beberapa orang sepanjang waktu dan membodohi semua orang beberapa saat, tetapi anda tidak bisa membodohi semua orang sepanjang waktu,” demikian kalimat pembuka artikel tersebut, melansir Reuters.
Beberapa tuduhan yang dibantah oleh Kemlu China di antaranya laporan media yang menyatakan orang Amerika sudah terinfeksi Covid-19 sebelum kasus pertama di Wuhan. “Tidak ada bukti yang menunjukkan itu terjadi,” kata artikel tersebut. Bantahan keras juga dilayangkan untuk tuduhan bahwa virus corona sengaja dibuat atau bocor dari Institut Virologi Wuhan.
Menurut artikel tersebut, semua bukti justru menunjukkan virus corona bukanlah buatan manusia, dan institut tersebut tidak mampu untuk mensintesis virus corona baru. Dalam artikel tersebut, Kemlu juga membantah klaim bahwa China tidak memberkan informasi kepada komunitas internasional secara tepat waktu.
Sebuah laporan yang dirilis majalah Der Spiegel pada Jumat (08/05/2020) mengutip agen mata-mata BND Jerman, mengungkapkan upaya awal China untuk menahan informasi telah menelan biaya empat hingga enam minggu bagi dunia, yang dapat digunakan untuk melawan virus. Artikel itu juga menolak kritik Barat atas penanganan Beijing terhadap kasus Li Wenliang, seorang dokter berusia 34 tahun yang telah berusaha meningkatkan alarm atas wabah virus baru di Wuhan.
Artikel kementerian mengatakan Li bukan “pelapor” dan dia tidak pernah ditangkap, bertentangan dengan banyak laporan Barat. Namun, artikel itu memang menyebutkan bahwa Li ditegur oleh polisi karena “menyebarkan desas-desus”.
Selanjutnya, artikel tersebut juga menolak penyebutan “Virus China” atau “Virus Wuhan” yang dipelopori oleh Presiden Donald Trump. Mengutip dokumen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), artikel tersebut menyebut nama virus tidak boleh spesifik negara. rmol/red
*Sumber : rmol.id
.